Bisnis.com, SOLO - Daerah Solo dan sekitarnya (Solo Raya) tercatat menjadi daerah rawan konflik politik jelang Pemilu 2024.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jateng Haerudin pada Senin (11/9/2023).
Ia pun meminta masyarakat Solo Raya untuk lebih meningkatkan sikap toleransi, terutama untuk pemilihan presiden (pilpres).
Haerudin mengatakan bahwa perbedaan pendapat seharusnya tidak harus sampai merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Sehingga dibutuhkan kedewasaan sikap saling menghargai perbedaan.
“Jadi perbedaan itu sebuah keniscayaan, tapi persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini harus kita jaga bersama. Pemilu yang berjalan damai dan sukses maka kita akan melanjutkan pembangunan dan pemerintahan untuk kesejahteraan masyarakat,” kata Haerudin dikutip dari Solopos, Senin.
Saat ditanya terkait pemetaan daerah rawan, Kesbangpol Jateng juga membenarkan jika Solo Raya menjadi daerah berpotensi konflik. Kendati demikian, sejauh ini wilayah tersebut diklaim kondusif.
Baca Juga
“Wilayah Solo Raya masuk wilayah rawan, tapi tetap saja sampai saat ini Jawa Tengah dalam situasi kondusif. Kita sadari Jawa Tengah ini kan centre of grafity ya. Jadi tarik-menarik ada di Jawa Tengah. Maka itu yang kita jaga,” jelasnya.
Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) telah merilis nama daerah yang masuk kategori rawan sangat tinggi pada Pemilu 2024 dan Pemilihan Serentak 2024.
Dari 85 daerah yang masuk kategori rawan tinggi, tujuh di antaranya berada di Jawa Tengah (Jateng). Masing-masing di Kota Semarang, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Magelang, dan Kabupaten Kendal.