Bisnis.com, JAKARTA - Grup Wagner, tentara bayaran Rusia, akan dilarang sebagai organisasi teroris oleh pemerintah Inggris, BBC melaporkan pada Selasa (5/9/2023) yang mengutip rancangan perintah.
Melansir Reuters, Rabu (6/9/2023), rancangan perintah tersebut akan memungkinkan aset Wagner dikategorikan sebagai properti teroris dan disita, kata BBC, seraya menambahkan bahwa menjadi anggota atau mendukung organisasi tersebut menurut perintah tersebut adalah ilegal.
Menteri Dalam Negeri Inggris Suella Braverman mengatakan kepada BBC bahwa Wagner adalah sosok yang keras dan destruktif... alat militer Rusia di bawah pimpinan Vladimir Putin.
"Mereka adalah teroris, jelas dan sederhana - dan perintah pelarangan ini memperjelas hal itu dalam hukum Inggris," katanya.
Melarang Wagner sebagai organisasi teroris berarti merupakan pelanggaran pidana di Inggris jika menjadi anggota atau mempromosikan kelompok tersebut, mengatur atau menyampaikan pidato dalam pertemuannya, dan menampilkan logonya di depan umum.
Kelompok tentara bayaran Wagner dikerahkan di Ukraina segera setelah invasi Rusia tahun lalu.
Baca Juga
Pada bulan Desember, kelompok tersebut mengambil peran sentral dalam pertempuran untuk kota Bakhmut di Ukraina setelah memasukkan ribuan tahanan di penjara-penjara Rusia untuk memperjuangkannya di garis depan dan hingga saat ini menjadi andalan serangan Rusia.
Langkah Inggris untuk menyatakan Wagner sebagai kelompok teroris terjadi setelah anggota parlemen di Komite Urusan Luar Negeri pada bulan Juli mendesak sanksi yang lebih tepat sasaran terhadap apa yang disebutnya sebagai “jaringan entitas” di bawah Grup Wagner.
Inggris memberikan sanksi kepada bos Wagner Yevgeny Prigozhin pada tahun 2020, Grup Wagner secara keseluruhan pada bulan Maret 2022, dan pada bulan Juli tahun ini memberikan sanksi kepada individu dan bisnis yang memiliki hubungan dengan kelompok tersebut di Republik Afrika Tengah, Mali dan Sudan.
Prigozhin meninggal ketika jet pribadi Embraer miliknya jatuh saat melakukan perjalanan ke St Petersburg dari Moskow pada 23 Agustus. Rusia mengatakan akan menyelidiki kecelakaan itu, namun belum ada penyebab yang diumumkan.