Bisnis.com, JAKARTA - Bandahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni mengajak Partai Demokrat melakukan diskusi terbuka guna meluruskan kebenaran isu komitmen deklarasi Anies Baswedan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Sebagai informasi, Sahroni berencana melaporkan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Bareskrim Polri atas dugaan penyebaran berita bohong soal komitmen deklarasi Anies-AHY pada awal September.
Meski demikian, Sahroni membatalkan niatnya usai diminta oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Anies.
Dia kemudian mengajak pihak Demokrat untuk berdiskusi secara terbuka untuk luruskan isu tersebut. Anies pada akhirnya memang pilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai cawapresnya, bukan AHY seperti yang disebut SBY.
"Ada suatu hal yang disampaikan tidak sesuai dengan fakta di lapangan, dan tentu ini sangat perlu diklarifikasi. Mungkin tidak harus melalui jalur hukum, tapi kita bisa gunakan ruang-ruang publik, di televisi misalnya. Ini kan juga sesuai permintaan yang bersangkutan,” ujar Sahroni dalam keterangan, Selasa (5/9/2023).
Wakil Ketua Komisi II DPR ini menjelaskan, dirinya ikut dalam pertemuan antara Anies dengan SBY di Cikeas, Bogor pada akhir Agustus lalu. Sahroni menyangkal adanya kesepakatan atau komitmen soal waktu deklarasi duet Anies-AHY dalam pertemuan tersebut.
Baca Juga
“Karena apa yang disampaikan [oleh SBY] terkait pertemuan itu banyak tidak benarnya. Saya hadir kok di situ bersama dengan teman-teman lainnya. Saksinya juga banyak. Dari kita [NasDem] ada saya dan Pak Sugeng, dari PKS pun hadir. Jadi saya bisa pastikan tidak ada komitmen apa pun di dalam pertemuan itu, hanya usulan, jelas berbeda dong,” katanya.
Meski demikian, Sahroni juga berharap kejadian ini tidak menimbulkan kegaduhan di ruang publik. Dia hanya khawatir, ketidakbenaraan informasi menimbulkan kebencian tidak berdasar di masyarakat.
“Nah kalau begitu, mari kita selesaikan ini melalui cara-cara kekeluargaan, berdiskusi, bertukar pikiran, berdebat. Saya kira ini juga akan bagus, ya, untuk pendidikan politik. Kita bisa mengajarkan dan memperlihatkan kedewasaan dalam berpolitik,” tutup Sahroni.
Sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyindir bakal calon presiden Anies Baswedan yang menurutnya telah mengkhianati Partai Demokrat.
SBY menjelaskan, Anies tidak amanah dengan kesepakatan koalisi karena memilih Cak Imin sebagai cawapres tanpa terlebih dahulu berkonsultasi dengan Partai Demokrat. Padahal, lanjutnya, Anies sudah berkomitmen untuk memilih AHY sebagai cawapresnya.
"Yang kita rasakan sekarang ini, mereka tidak siddiq, tidak jujur, tidak amanah, berarti tidak bisa dipercaya, dan mengingkari hal-hal yang telah disepakati. Tidak memegang komitmen dan janji-janjinya," ujar SBY di kediamannya, Puri Cikeas, Bogor, Jumat (1/9/2023).