Bisnis.com, JAKARTA - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyediakan 500 formasi calon aparatur sipil negara (CASN) khusus lulusan S3, utamanya bagi diaspora yang berada di luar negeri.
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengungkapkan bahwa hal ini merupakan komitmen pemerintah untuk menyediakan tempat berkarir dan berkarya di dalam negeri bagi para periset.
“Atas dukungan dari Kemenpan-RB, kami setiap tahun dan tahun ini juga membuka 500 posisi periset dengan kualifikasi S3,” katanya di Gedung B.J. Habibie, Jakarta Pusat pada Selasa (5/9/2023).
Dia mengungkapkan bahwa setidaknya kini diaspora memiliki pilihan, bahwa jika kembali ke Indonesia, mereka memiliki tempat untuk bekerja sesuai passion dan kapasitas masing-masing.
Lebih lanjut, lulusan S3 yang mendaftar seleksi formasi ini dapat memperoleh berbagai keuntungan, seperti langsung meraih jenjang ahli madya dan ekosistem riset yang mendukung.
“Jadi ini bukan sekadar untuk posisi ASN, baik PPPK maupun CPNS. Lebih dari itu, ini adalah komitmen pemerintah untuk menunjukan political will bahwa negara ini tidak hanya pandai ngirim anak muda, tapi juga menyediakan tempat bagi anak muda untuk berkarir dan berkarya,” katanya.
Baca Juga
Handoko berharap agar warga negara Indonesia lulusan S3 luar negeri dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.
Hal ini juga didorong oleh kebutuhan periset BRIN dengan kualifikasi tersebut yang menurutnya hanya terisi separuh, sehingga masih terdapat kekurangan.
“Kalau dulu kan harus lewat CPNS. Jadi ini kita kasih pilihan yang signifikan, Sebelumnya enggak ada sama sekali, sekarang kan minimal ratusan bisa balik [dari luar negeri],” katanya.