Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terima Dipasangkan dengan Cak Imin, Anies Baswedan Menolak Disebut Petugas Partai

Najwa Shihab mengatakan bahwa Anies Baswedan dianggap sebagai petugas partai karena hanya menjalankan tugas dari Ketum NasDem, Surya Paloh.
Bakal calon presiden Anies Baswedan. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/rwa.
Bakal calon presiden Anies Baswedan. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/rwa.

Bisnis.com, SOLO - Najwa Shihab mengatakan jika di luar muncul rumor yang menyebut bahwa Anies Baswedan dianggap sebagai petugas partai karena hanya menjalankan tugas dari Ketum NasDem, Surya Paloh.

Seperti diketahui, Anies Baswedan dan Cak Imin menerima undangan bincang-bincang dengan Najwa Shihab yang ditayangkan di YouTube.

Dalam salah satu pertanyaannya, Najwa bertanya tentang seberapa jauh keterlibatan Anies Baswedan dalam pemilihan Mumaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai Cawapresnya.

Sebab menurut Najwa, asumsi yang muncul di publik belakangan ini menyebut bahwa keputusan tersebut dibuat oleh Ketum NasDem, Surya Paloh.

"Seberapa jauh anda terlibat pemilihan Muhaimin sebagai Cawapres, karena yang terlihat di publik ini keputusan dibuat oleh Surya Paloh, selaku Ketum Nasdem dan anda diminta menjalankan itu seperti petugas partai," tanya Najwa Shihab.

Dengan tegas, Capres Pilpres 2024 tersebut mengatakan bahwa dirinya apa yang terjadi di NasDem ini tak lantas bisa menyebutnya sebagai petugas partai.

Menurut Anies, seseorang hanya akan disebut petugas partai jika dirinya dengan semata-mata menjalankan perintah Ketum.

"Apabila pak Surya Paloh mengajukan nama yang tidak relevan dengan usaha pemenangan dan saya harus menjalankan/semata-mata menjalankan saya petugas partai," katanya.

Ini berbeda dengan apa yang terjadi pada Anies. Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut, pemilihan Cak Imin sebagai Cawapres adalah sesuai kebutuhan NasDem.

Ketika seseorang mengikuti kebutuhan dan solusi, maka itu tak bisa disebut sebagai petugas partai.

"Tapi kalau yang namanya sesuai dengan kebutuhan kita, seperti yang saya sampaikan sebelumnya bahwa kita perlu mengundang PKB karena kita lemah di Jatim dan Jateng. Kita butuh partai yang punya basis di sana, ini sesuai kebutuhan dan solusi," tambahnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper