Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melaporkan pada 2 September bahwa dua kapal lagi berhasil melewati koridor sementara Laut Hitam yang ditetapkan setelah penarikan Rusia dari kesepakatan gandum pada pertengahan Juli.
"Ukraina mengembalikan kebebasan navigasi yang sebenarnya ke Laut Hitam. Kebebasan membutuhkan ketegasan. Saya berterima kasih kepada semua pekerja pelabuhan kami dan semua orang yang memastikan berfungsinya koridor tersebut dengan aman," kata Zelensky.
“Kami mendesak sekutu kami untuk mendukung upaya kami dengan menyediakan lebih banyak sistem pertahanan udara. Bersama-sama, kami dapat melindungi kebebasan navigasi di Laut Hitam dan sekitarnya.”
Diperantarai oleh Turki dan PBB pada Juli 2022, kesepakatan gandum ini awalnya dimaksudkan untuk menjamin keselamatan perjalanan kapal-kapal yang mengangkut ekspor pertanian Ukraina dari Laut Hitam.
Rusia menarik diri dari perjanjian gandum pada pertengahan Juli setelah berulang kali mengancam akan melakukan hal tersebut dan sejak itu Rusia menargetkan infrastruktur pertanian, pelabuhan, dan persediaan biji-bijian Ukraina.
Angkatan Laut Ukraina mengumumkan koridor sementara yang baru pada 10 Agustus. Rute ini terutama dimaksudkan untuk memungkinkan lewatnya kapal-kapal yang telah berlabuh di pelabuhan Chornomorsk, Odesa, dan Pivdennyi di Ukraina sejak dimulainya invasi skala penuh.
Baca Juga
Menteri Infrastruktur Oleksandr Kubrakov melaporkan pada 16 Agustus bahwa kapal pertama telah berhasil berlayar dari Odesa melalui koridor sementara Laut Hitam.
Namun, angkatan laut mengatakan bahwa ancaman militer dari Rusia dan risiko ranjau tetap ada di sepanjang rute tersebut, dan menambahkan bahwa hanya kapal yang pemilik atau kaptennya secara resmi mengonfirmasi kesiapan mereka untuk berlayar dalam kondisi seperti itu yang akan diizinkan melewatinya.