Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polri Bicara soal Ancaman Teroris hingga Imbau Masyarakat Tak Demo Selama KTT Asean 2023

Polri mengungkap beberapa hal yang perlu diwaspadai dalam perhelatan KTT Asean 2023 di Jakarta.
Sejumlah anggota TNI mengikuti Apel Gelar Pasukan dalam rangka Pengamanan KTT ke-43 Asean di kawasan Monas, Jakarta, Jumat (1/9/2023). Dalam kegiatan pengamanan VVIP KTT ke-43 Asean, TNI dan Polri menerjunkan 13.158 personil yang tergabung dalam Satgas Kogasgab. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.
Sejumlah anggota TNI mengikuti Apel Gelar Pasukan dalam rangka Pengamanan KTT ke-43 Asean di kawasan Monas, Jakarta, Jumat (1/9/2023). Dalam kegiatan pengamanan VVIP KTT ke-43 Asean, TNI dan Polri menerjunkan 13.158 personil yang tergabung dalam Satgas Kogasgab. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.

Bisnis.com, JAKARTA - Asops Kapolri Irjen Verdianto I Bitticaca menuturkan beberapa hal yang perlu diwaspadai dalam perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean ke-43 di antaranya, teroris dan unjuk rasa atau demo ke jalan.

Dia  menyampaikan bahwa jaringan terorisme saat ini memang terus berkembang. Terlebih, setelah penangkapan terduga teroris di Bekasi hingga penangkapan pelaku senjata api ilegal.

Dengan demikian, masyarakat diimbau itu tidak perlu khawatir karena pasukan Detasemen Khusus atau Densus 88 terus bekerja untuk melakukan pengamanan acara ini sejak satu bulan yang lalu.

"Untuk terorisme ancaman terorisme ya, memang ya terus karena itu berkembang, pasti jaringan-jaringan, apalagi pasca penangkapan kemarin di Bekasi, [Polda] Metro jaya sudah melakukan penangkapan senjata api ilegal karena itu memang perlu kita waspadai," ujarnya di kanal YouTube FMB9, Jumat (1/9/2023).

Selain ancaman teroris, pihaknya juga mewaspadai unjuk rasa dari masyarakat pada saat gelaran acara internasional ini. Oleh sebab itu, Verdianto mengimbau kepada masyarakat agar bisa menunda penyampaian pendapat dengan turun ke jalan sepanjang acara KTT Asean ke-43 berlangsung.

"Mudah-mudahan [unjuk rasa] tidak terjadi lagi, kegiatan unjuk rasa mungkin paling tidak jangan sampai konsentrasi kita terganggu dengan adanya unjuk rasa ini, tetapi penyampaian pendapat ini kita tidak bisa larang," imbuhnya.

Alhasil, dengan masyarakat yang bisa menunda demo selama KTT Asean ke-43 berlangsung maka itu akan menjadi sikap menghargai tamu asing yang akan datang.

"Tapi kita usahakan dan komunikasikan supaya mungkin jangan sekarang saja, karena kita menghargai daripada tamu asing yang datang, mungkin silahkan menyatakan pendapat setelah selesai kegiatan dan komunikasikan terus," pungkas Verdianto.

Sebagai informasi, Polri mengerahkan 6.182 personel untuk melakukan pengamanan dalam pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean ke-43 di Jakarta.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Ahmad Ramadhan menyampaikan jumlah tersebut terdiri dari dari 1.624 personel dari Mabes Polri, 3.918 personel dari Polda Metro Jaya, serta Polda Jawa Barat dan Banten masing-masing 320 personel.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper