Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SBY Ngaku Sudah Diingatkan untuk Jangan Percaya Anies dan NasDem

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku sudah diingatkan banyak orang soal Nasdem dan Anies Baswedan.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan arahan kepada para pemimpin dan kader Partai Demokrat, Rabu, 24 Februari 2021 - Youtube Partai Demokrat
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan arahan kepada para pemimpin dan kader Partai Demokrat, Rabu, 24 Februari 2021 - Youtube Partai Demokrat

Bisnis.com, BOGOR - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku sudah diingatkan banyak teman terkait manuver politik Anies Baswedan dengan Partai NasDem.

SBY mengatakan, teman dekatnya baik dari dalam maupun luar partai banyak yang mengingatkannya untuk berhati-hati saat menjalin kerja sama politik dengan Anies dan orang di belakangnya. 

"'Pak SBY, benar-benar percaya kepada orang-orang itu?' Saya jawab dengan praduga yang baik, prasangka yang baik, 'Saya percaya.' Teman itu mengatakan, 'Silakan saja dilihat nanti yang penting saya sudah ingatkan'," jelas SBY mengulang percakapannya dengan rekannya, di Puri Cikeas, Bogor, Jumat (1/9/2023).

Dia pun kini sadar, ternyata peringatan teman-temannya itu ada benarnya. Mantan presiden itu mengatakan tak habis pikir dengan keputusan sepihak Anies Baswedan yang memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapresnya di Pilpres 2024. 

SBY bahkan sebut manuver Anies itu sebagai keputusan gelap yang tidak sesuai kesepakatan politik yang ditandatangani oleh masing-masing pimpinan Partai Demokrat, PKS, dan NasDem.

"Anggaplah kita salah kali ini, tetapi kita belajar mudah-mudahan kita tidak salah lagi ke depan," ujarnya.

Bahkan selama berkarier menjadi politisi, SBY mengaku tak pernah melihat manuver politik yang sangat tak beretika seperti yang dilakukan Anies.

"Saya tidak menyangka kalau tindakan itu sejauh ini. Menurut saya melampaui batasan etika," ungkap SBY.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menjelaskan bakal calon presiden Anies Baswedan secara sepihak telah menerima Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menjadi cawapresnya.

Padahal, kata Teuku, awalnya Anies sudah berkomitmen akan pilih Ketua Umum Partai Demokrat gus Harimurti Yudhoyono (AHY) jadi cawapresnya. Menurutnya, pemilihan Cak Imin sesuai arahan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

"Demokrat 'dipaksa' menerima keputusan itu," ujar Riefky dalam keterangan tertulis, Kamis (31/8/2023).

Menyikapi hal itu, lanjutnya, Demokrat akan melakukan rapat Majelis Tinggi Partai untuk mengambil keputusan selanjutnya. Dia menyebutnya AD/ART Partai Demokrat menegaskan penentuan koalisi dan capres-cawapres ditentukan oleh Majelis Tinggi Partai.

Riefky pun menyebut Anies telah mengkhianati semangat perubahan dan piagaman Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang ditandatangani oleh pimpinan Partai Demokrat, NasDem, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan," tutupnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper