Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh merasa kenal dekat dengan sosok Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, bahkan sudah anggap sebagai adik sendiri.
Sebagai informasi, Cak Imin dikabarkan terpilih menjadi calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Baswedan di ajang Pilpres 2024. Anies sendiri merupakan calon presiden (capres) yang saat ini diusung oleh NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Ya Cak Imin kan orang lama puluhan tahun yang lalu [sudah kenal]. Saya anggap adik saya," jelas Surya di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis (31/8/2023) malam.
Dia mengatakan, Cak Imin juga sudah sering mengunjungi markas Partai NasDem. Memang sejak 2014, NasDem dan PKB selalu berkoalisi untuk dukung Joko Widodo (Jokowi) menjadi capres.
Tak hanya itu, lanjutnya, dia merasa punya kedekatan latar belakang dengan Cak Imin. Surya mengungkapkan, dirinya dan Cak Imin sama-sama berasal dari orang yang bergulat di dunia media.
"Jadi jangan salah, dia punya latar belakang yang sama, komunitas pers. Sama dengan Bambang Soesatyo [Ketua MPR/Waketum Partai Golkar], kalian ingat itu atau Gus Ipul [Sekjen NU]," ujarnya.
Baca Juga
Di samping itu, Surya tak menampik kemungkinan duet Anies-Cak Imin sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024. Meski demikian, lanjutnya, belum ada keputusan resmi soal deklarasi duet Anies-Cak Imin.
"Kemungkinan ke arah situ [duet Anies-Cak Imin] bisa saja terjadi , tapi saya pikir belum terformalkan sedemikian rupa sampai menit ini. Jadi kita tunggu perkembangan satu dua hari ini," ungkapnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menjelaskan bakal calon presiden Anies Baswedan secara sepihak telah menerima Cak Imin menjadi cawapresnya. Padahal, awalnya Anies sudah berkomitmen akan pilih Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jadi cawapresnya.
Menurut Riefky, pemilihan Cak Imin sesuai arahan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. "Demokrat 'dipaksa' menerima keputusan itu," ujar Riefky dalam keterangan tertulis, Kamis (31/8/2023).
Menyikapi hal itu, lanjutnya, Demokrat akan melakukan rapat Majelis Tinggi Partai untuk mengambil keputusan selanjutnya. Dia menyebutnya AD/ART Partai Demokrat menegaskan penentuan koalisi dan capres-cawapres ditentukan oleh Majelis Tinggi Partai.
Riefky pun menyebut Anies telah mengkhianati semangat perubahan dan piagaman Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang ditandatangani oleh pimpinan Partai Demokrat, NasDem, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan," tutupnya.