Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Surya Paloh Bantah Wacana Duet Anies-Cak Imin Arahan Jokowi

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh membantah Presiden Jokowi memberi arahan untuk duetkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengungkap bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi sempat bertanya perihal calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Baswedan saat bertemu di Istana Negara, Jakarta Pusat pada Selasa (18/7/2023). JIBI/Bisnis-Surya Dua Artha
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengungkap bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi sempat bertanya perihal calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Baswedan saat bertemu di Istana Negara, Jakarta Pusat pada Selasa (18/7/2023). JIBI/Bisnis-Surya Dua Artha

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh membantah Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi arahan untuk duetkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) pada Pilpres 2024.

Surya sendiri mengakui bertemu dengan Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat pada Kamis (31/8/2023) sore. Meski demikian, dia mengaku tak ada arahan Jokowi soal duet Anies-Cak Imin.

"Enggak ada arahan," ujar Surya di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis (31/8/2023) malam.

Dia mengklaim, pertemuannya dengan Jokowi hanya dalam rangka temu kangen. Bagaimanapun, dia mengaku sudah lama tak bertemu dengan Jokowi.

"Ya saya ngobrol sama teman. Sudah lama enggak jumpa," kata Surya.

Surya juga tak menampik dirinya berbicara soal politik dengan Jokowi. Namun, dia mengatakan pembicaraannya hanya bersifat umum.

"[Bicara] bagaimana suasana, keadaan politik. Bilang kita bersyukur, suasana tenang," jelasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menjelaskan bakal calon presiden Anies Baswedan secara sepihak telah menerima Cak Imin menjadi cawapresnya. Padahal, awalnya Anies sudah berkomitmen akan pilih Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jadi cawapresnya.

Menurut Riefky, pemilihan Cak Imin sesuai arahan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. "Demokrat 'dipaksa' menerima keputusan itu," ujar Riefky dalam keterangan tertulis, Kamis (31/8/2023).

Menyikapi hal itu, lanjutnya, Demokrat akan melakukan rapat Majelis Tinggi Partai untuk mengambil keputusan selanjutnya. Dia menyebutnya AD/ART Partai Demokrat menegaskan penentuan koalisi dan capres-cawapres ditentukan oleh Majelis Tinggi Partai.

Riefky pun menyebut Anies telah mengkhianati semangat perubahan dan piagaman Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang ditandatangani oleh pimpinan Partai Demokrat, NasDem, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper