Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Khawatir Korea Utara Sepakat Beri Bantuan Senjata ke Rusia

Amerika Serikat khawatir Korea Utara sepakat beri bantuan senjata ke Rusia.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengunjungi pameran peralatan bersenjata dalam rangka peringatan 70 Perang Korea dalam foto yang dirilis oleh Korean Central News Agency Korea Utara pada 27 Juli 2023./ KCNA via REUTERS
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengunjungi pameran peralatan bersenjata dalam rangka peringatan 70 Perang Korea dalam foto yang dirilis oleh Korean Central News Agency Korea Utara pada 27 Juli 2023./ KCNA via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika  Serikat (AS) khawatir negosiasi antara Rusia dan Korea Utara mengenai pasokan senjata terus mengalami kemajuan, Reuters melaporkan pada 30 Agustus, mengutip juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby.

“Kami tetap khawatir bahwa… (Korea Utara) terus mempertimbangkan untuk memberikan dukungan militer kepada pasukan militer Rusia di Ukraina,” kata Kirby kepada wartawan saat konferensi pers.

“Diskusi tingkat tinggi mungkin berlanjut dalam beberapa bulan mendatang,” tambahnya.

Kirby menekankan bahwa Korea Utara telah menyediakan roket dan rudal infanteri ke Rusia pada tahun 2022, dan Moskow telah mencari pasokan senjata lebih lanjut sejak saat itu untuk meningkatkan upaya perangnya di Ukraina.

Pada musim semi tahun 2023, Moskow dilaporkan mendekati Pyongyang dengan tawaran pasokan makanan sebagai imbalan senjata.

Korea Utara sangat termiliterisasi sejak berakhirnya perang dengan tetangganya di Korea Selatan pada tahun 1953, namun menderita kekurangan pangan yang kronis.

Sebelumnya pada bulan Agustus, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengunjungi ibu kota Korea Utara untuk meyakinkan para pemimpin negara tersebut agar menyediakan amunisi artileri yang dapat digunakan pasukan Rusia dalam perang melawan Ukraina.

Moskow juga dilaporkan berupaya mendapatkan bahan mentah untuk produksi industri pertahanannya.

Menurut intelijen AS, sekelompok pejabat Rusia lainnya mungkin telah melakukan perjalanan ke Korea Utara setelah kunjungan Shoigu. Kirby menambahkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah bertukar surat berjanji untuk meningkatkan kerja sama antar negara mereka.

Washington telah berulang kali memperingatkan Korea Utara agar tidak memberikan senjata kepada Rusia. Pada 17 Agustus, AS memberikan sanksi kepada tiga entitas yang berupaya memfasilitasi pasokan persenjataan Korea Utara ke Rusia.

Ketika perang skala penuh melawan Ukraina memakan banyak korban pada persenjataan militer Rusia dan sanksi Barat menargetkan kemampuan Rusia untuk segera mengisi kembali persediaan senjatanya, Moskow telah beralih ke negara lain untuk mendapatkan pasokan senjata.

Pasukan Rusia telah mengerahkan secara besar-besaran drone kamikaze Shahed buatan Iran di Ukraina, sementara intelijen AS melaporkan pada akhir Juli bahwa Tiongkok memberi Moskow pasokan drone dan teknologi penggunaan ganda dalam jumlah besar yang dapat digunakan untuk tujuan militer.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rendi Mahendra
Editor : Rendi Mahendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper