Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mengenang 140 Tahun Malapetaka Krakatau dan Kelahiran Tjokroaminoto

Sejarah kelahiran HOS Tjokroaminoto dan malapetaka Krakatau 140 tahun lalu
Letusan Gunung Anak Krakatau terlihat dari foto udara yang diambil dari pesawat Cessna 208 B Grand Caravan milik Maskapai SusiAir di Selat Sunda, Minggu (23/12/2018). Bisnis/Nurul Hidayat
Letusan Gunung Anak Krakatau terlihat dari foto udara yang diambil dari pesawat Cessna 208 B Grand Caravan milik Maskapai SusiAir di Selat Sunda, Minggu (23/12/2018). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Kemarin, 140 tahun lalu erupsi Gunung Krakatau mengguncang dunia. Menyebabkan kematian puluhan ribu orang, dan langit angkasa diselimuti kegelapan. Menyisakan hawa dingin mencekam yang menganggu ekosistem dunia.

Erupsi Gunung Krakatau mulai terjadi pada 26 Agustus 1883. Letusan dahsyat terjadi sehari setelahnya, 27 Agustus 1883. Krakatau mengeluarkan ledakan lebih dari 30.000 kali bom atom Hirosima dan Nagasaki yang diciptakan oleh ilmuwan fisika Oppenheimer.

Kerasnya ledakan Krakatau membuat gendang telinga para pelaut yang melintas di Selat Sunda pecah. Dentuman itu diklaim terdengar sejauh 4.800 kilometer. Sampai Pulau Rodriguez, Mauridiu Samudra Hindia.

The Guiness World Record mencatat ledakan gunung Krakatau tahun 1883 sebagai ledakan paling hebat yang terekam dalam sejarah. Gelombang tsunami yang ditimbulkan mencapai 70.000 kilometer.

Setelah letusan Krakatau, dunia sempat gelap selama dua setengah hari. Abu vulkanik menutupi atmosfer. Butiran debu yang mengambang di atmosfer mengakibatkan bulan terlihat berwarna kebiru-biruan.

Mengenang 140 Tahun Malapetaka Krakatau dan Kelahiran Tjokroaminoto

Sementara itu, di wilayah lain langit saat matahari terbit terlihat kehijau-hijauan. Keadaan itu berlangsung hampir 2 tahun.

Dahsyatnya ledakan Krakatau membuat tenggelamnya dua per tiga Pulau Krakatau. Namun, peristiwa 140 tahun lalu itu masih kalah dahsyat dibandingkan dengan letusan pada 535 M. Letusannya membuat aliran Selat Sunda, memisahkan daratan Jawa dan Sumatra.

Gelombang tekanan akibat letusan Krakatau terpancar keseluruh dunia hingga 5 hari setelah letusan. Gelombang kejut setelah letusan terakhir dan yang paling besar bergema ke seluruh dunia hingga 7 kali dan ketinggian kabut asap yang terjadi diperkirakan mencapai 80 kilometer.

Dampak dari letusan Krakatau ini sangat terasa oleh semua penduduk bumi. Hujan abu panas menyirami dusun Ketimbang, Raja Basa, Lampung Selatan yang seluruh penduduknya tewas.

Demikian juga penduduk di pulau Sebesi sekitar 3.000 orang dinyatakan tewas. Jumlah korban jiwa yang dicatat oleh pemerintah Hindia Belanda adalah 36.417 dengan rincian 165 kampung hancur total.

Adapun 132 kampung tercatat hancur sebagian. Akan tetapi, beberapa sumber menyatakan bahwa jumlah korban jiwa melebihi 120.000 orang.

Untuk menggambarkan besarnya bencana yang terjadi, kapal-kapal yang berlayar jauh hingga Afrika Selatan melaporkan guncangan tsunami dan mayat para korban terapung di lautan selama berbulan bulan setelah kejadian.

Kelahiran HOS Tjokroaminoto

Berdasarkan catatan sejarah, 11 hari sebelum letusan Gunung Krakatau, lahir tokoh nasional Haji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto, 16 Agustus 1883 di Ponorogo. Tentu tulisan ini bukan menghubungkan kelahiran ‘raja Jawa tanpa mahkota’ itu dengan klenik.

Kelahiran Tjokroaminoto acap kali terlewatan. Rakyat Indonesia terpukau dengan ingar-bingar hari Kemerdekaan yang jatuh pada 17 Agustus. Padahal, guru bangsa kelahiran Ponorogo ini merupakan pencetak kaum revolusioner, seperti Soekarno, Semaun, hingga Kartosuwiryo.

Tidak itu saja. Tjokroaminoto adalah orang pertama yang mengaungkan kata ‘merdeka’ di muka umum. Di atas podium Kongres Sarekat Islam pada 17-24 Juni 1961 di Bandung, dia melakukan orasi dengan lantang menyerukan ide kemerdekaan bagi Hindia atau Indonesia.

Dia menyebut kemerdekaan dengan zelbestuur atau menjalankan pemerintahan sendiri. Puluhan ribu anggota kongres SI dan masyarakat hadir dalam pidato Tjokroaminoto.

Bekas mertua Soekarno ini menikah dengan Siti Oetari yang kemudian berujung perceraian memantik semangat perlawanan rakyat Indonesia terhadap pemerintah Hindia Belanda.

Tjokroaminoto merupakan salah satu pemimpin organisasi pertama di Indonesia yaitu Sarekat Islam (SI) pada 1912.

Mengenang 140 Tahun Malapetaka Krakatau dan Kelahiran Tjokroaminoto

Sebagai pelopor gerakan Serikat Buruh di Indonesia, Ide politik dari HOS Cokroaminto melahirkan berbagai ideologi, disisi lain Hos Cokroaminoto juga kerap melakukan kritik terhadap pemerintah Hindia Belanda.

Beberapa kutipan HOS Cokroaminoto yang terkenal antara lain “ Setinggi- tinggi ilmu, semurni- murni tauhid, sepintar- pintar siasat.

Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno bahkan memegang teguh apa yang pernah dikatakan beliau yaitu “Pemimpin yang Hebat Menulis Seperti Jurnalis, Berbicara Seperti Orator”.

Beliau dijuluki Pemerintah Belanda sebagai De Ongekroonde van Java atau Raja Tanpa Mahkota. Beliau juga dikenal sebagai soko guru pergerakan nasional. Salah satu murid beliau adalah Presiden Sukarno.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper