Bisnis.com, JAKARTA - Dugaan kematian Yevgeny Prigozhin akibat serangan Rusia semakin kuat sejak kemarahan Presiden Vladimir Putin atas pemberontakan Wagner pada Juni 2023.
Dilansir dari BBC, ketika Prigozhin dan pasukan Wagner melancarkan pemberontakan dua bulan lalu, Putin mengungkap perasaan marahnya dengan sangat jelas. Dia menyebut pemberontakan itu sebagai pengkhianatan dan tikaman dari belakang terhadap Rusia. Dia berjanji pelakunya akan dihukum.
Jadi, ada keraguan bila Rusia tidak terkait dengan tewasnya Prigozhin.
Ketika semua tuduhan terhadap pendiri Wagner dan para pejuangnya dibatalkan dan terlepas dari kenyataan bahwa prajurit Rusia telah terbunuh dalam pemberontakan yang suram dan singkat itu, hal ini membuat Presiden Putin terlihat lemah.
Tepat dua bulan kemudian, Prigozhin dikabarkan tewas setelah jet pribadi yang ditumpanginya jatuh dan meledak di sebuah lapangan. Komandan Wagner Dmitry Utkin pun berada di jet yang sama.
Elite Rusia tidak akan banyak menangis atas laporan kematian Prigozhin. Hal ini juga berlaku bagi para pemimpin militer Rusia yang secara terbuka dan vokal dikutuk oleh Prigozhin.
Baca Juga
Bos Wagner mengklaim bahwa apa yang disebut "Pawai Keadilan" (bahasa halus untuk pemberontakan) tidak menargetkan Kremlin melainkan ditujukan kepada Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Kepala Staf Umum Valery Gerasimov.
Kenyataannya, pemberontakan Wagner merupakan tantangan langsung terhadap otoritas Presiden Putin dan Kremlin. Putin sendiri menyatakan bahwa Rusia telah mendanai Wagner. Uang jelas tidak membeli kesetiaan.
Jika ini adalah tindakan balas dendam oleh mereka yang berkuasa, hal ini mengirimkan dua pesan yang jelas kepada loyalis Prigozhin dan kepada siapa pun di Rusia yang mungkin sedang mempertimbangkan perlawanan bersenjata, yaitu jangan pernah mencoba menyerang Rusia atau silakan melihat apa yang terjadi untuk mereka yang ingin serang Rusia.
Artinya, Putin bisa bangkit dari peristiwa dramatis ini dengan lebih kuat di dalam negeri.
Gray Zone, saluran Telegram yang terhubung dengan Wagner, menyalahkan laporan kematian Prigozhin pada "pengkhianat Rusia".
Mereka tidak menjelaskan siapa yang diyakini sebagai pengkhianat itu dan apa tanggapan Wagner. Jika kecelakaan ini merupakan sebuah pelanggaran, hal ini tidak akan mengejutkan banyak orang di Rusia.
Sejak pemberontakan tersebut, terdapat spekulasi yang berkembang mengenai nasib Prigozhin apakah tindakannya benar-benar dapat dimaafkan. (Nizar Fachri Rabbani)