Bisnis.com, JAKARTA - Pemimpin tentara bayaran Rusia Wagner, Yevgeny Prigozhin, diduga kuat tewas beserta penumpang lain yang berada di pesawat yang jatuh pada Rabu (23/8/2023) malam di bagian Utara Moskow. Dikabarkan tidak ada yang selamat menurut pihak berwenang Rusia.
Dilansir dari Reuters, tidak ada komentar resmi dari Kremlin atau Kementerian Pertahanan mengenai nasib Prigozhin.
Sebuah saluran Telegram yang terhubung dengan Wagner, Gray Zone, menyatakan dia tewas dan memujinya sebagai pahlawan dan patriot yang mati di tangan orang-orang tak dikenal yang disebut “pengkhianat Rusia.”
Di tengah meningkatnya spekulasi dan tidak adanya fakta yang dapat diverifikasi, beberapa pendukungnya menyalahkan Rusia, sementara yang lain menyalahkan Ukraina yang akan merayakan Hari Kemerdekaannya pada Kamis (24/8/2023).
Kematian Prigozhin akan meninggalkan Grup Wagner tanpa pemimpin dan menimbulkan pertanyaan tentang operasi masa depan mereka di Afrika dan di tempat lain.
Siapa pun yang berada di balik kecelakaan itu, kematiannya juga akan menyingkirkan Presiden Vladimir Putin dari seseorang yang telah melakukan tantangan paling serius terhadap otoritas Putin sejak dia berkuasa pada tahun 1999.
Baca Juga
Jet eksekutif model Legacy 600 Embraer Brasil (EMBR3.SA) yang jatuh hanya mencatat satu kecelakaan dalam lebih dari 20 tahun pelayanan, menurut situs web International Aviation HQ dan itu bukan karena kerusakan mekanis.
Menurut data pelacakan penerbangan, pesawat tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda adanya masalah hingga terjadi penurunan drastis pada 30 detik terakhir.
Rosaviatsia, Badan Penerbangan Rusia, mempublikasikan nama 10 orang yang berada di dalam pesawat yang jatuh, termasuk Prigozhin dan Dmitry Utkin, tangan kanannya yang membantu mendirikan kelompok tentara bayaran Wagner.
Penyelidik Rusia mengatakan mereka telah membuka penyelidikan kriminal.
Beberapa sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada media Rusia bahwa mereka yakin pesawat itu ditembak jatuh oleh satu atau lebih rudal permukaan ke udara. Namun, Reuters tidak dapat mengkonfirmasi hal itu.
Pesawat tersebut yang sedang melakukan perjalanan dari Moskow ke St. Petersburg jatuh di dekat desa Kuzhenkino di Wilayah Tver, kata Kementerian Situasi Darurat Rusia.
Dalam kunjungannya ke California, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak mengetahui apa yang terjadi.
“Tetapi saya tidak terkejut. Tidak banyak hal yang terjadi di Rusia yang tidak diikuti oleh Putin,” kata Biden.
Pelacak online Flightradar24 menunjukkan bahwa pesawat Embraer (nomor registrasi RA-02795) yang membawa Prigozhin telah hilang dari radar pada pukul 18:11 (15:11 GMT). Klip video yang belum diverifikasi yang diunggah ke media sosial menunjukkan sebuah pesawat menyerupai jet pribadi jatuh dari langit.
Klip lain yang belum diverifikasi menunjukkan puing-puing pesawat yang terbakar di tanah. Setidaknya satu tubuh terlihat. Tim penyelamat telah menemukan tujuh mayat dari lokasi kejadian, TASS melaporkan.
Segera setelah pesawat itu jatuh, jet pribadi kedua yang terkait dengan Prigozhin yang juga tampaknya menuju ke St. Petersburg, markas Prigozhin, kembali ke Moskow, menurut data pelacakan penerbangan dan sudah mendarat. (Nizar Fachri Rabbani)