Bisnis.com, JAKARTA - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-15 yang beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, akan dimulai di Johannesburg, Afrika Selatan, pada hari ini, Selasa (22/8/2023).
KTT BRICS tahun ini diketuai oleh Afrika Selatan. Tema KTT ini adalah "BRICS dan Afrika: Kemitraan untuk Pertumbuhan yang Saling Dipercepat, Pembangunan Berkelanjutan, dan Multilateralisme Inklusif".
Ketua KTT BRICS, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, juga telah mengirimkan undangan kepada lebih dari 60 kepala negara, dan pemerintahan dari Afrika, serta negara berkembang dari wilayah lain di dunia, yang akan berlangsung selama 3 hari tersebut.
KTT BRICS juga akan diadakan pertemuan dalam format Friends of BRICS, pada hari terakhir. Afrika Selatan mengharapkan acara tersebut menjadi forum Global South, yang bertujuan untuk melipatgandakan pengaruh internasionalnya dan mempromosikan reformasi seluruh sistem hubungan internasional.
Selanjutnya, Afrika Selatan memandang BRICS sebagai pemimpin negara-negara Selatan, yang memelopori proses menciptakan tatanan dunia yang lebih adil.
Agenda KTT BRICS ke-15
Penyelenggara acara mengatakan bahwa isu-isu yang akan diangkat pada KTT BRICS ke-15 telah digabungkan dalam tiga kelompok tematik.
Baca Juga
Isu tersebut antara lain, memperkuat dan memperluas kerja sama ekonomi dan keuangan; koordinasi lebih lanjut dalam bidang politik dan keamanan; masalah kemanusiaan dan dorongan kerja sama sosial dan budaya antar masyarakat.
Melansir TASS, para pemimpin BRICS berasumsi bahwa hubungan antara negara-negara anggota BRICS tersebut didasarkan pada rasa saling menghormati, kesetaraan, transparansi dan konsensus.
Prinsip-prinsip ini juga diterapkan oleh organisasi internasional lainnya, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
KTT BRICS ini juga akan membahas isu-isu yang selama ini menimbulkan kekhawatiran di antara para pemimpin negara-negara BRICS, termasuk pembatasan sepihak yang diberlakukan oleh beberapa negara dan tidak sesuai dengan piagam PBB.
Isu energi juga akan menjadi agenda utama KTT BRICS kali ini. Selama persiapan KTT, ketahanan energi dinyatakan sebagai landasan bagi pembangunan ekonomi, stabilitas sosial, dan kemakmuran semua bangsa di seluruh dunia. Guna mencapai tujuan tersebut, pasokan bahan bakar yang stabil ke pasar global perlu dipastikan.
Perjuangan melawan terorisme dan ekstremisme juga dimasukkan dalam agenda KTT BRICS ke-15 kali ini.
Dokumen yang disiapkan untuk pertemuan menekankan pendekatan yang kompleks harus digunakan selama upaya anti-terorisme.
Jejaring sosial yang digunakan oleh kelompok teror untuk merekrut anggota baru dan menyebarkan seruan kekerasan, memerlukan perhatian khusus.