Bisnis.com, JAKARTA - Moskow telah menyiapkan "rencana pembangunan" untuk Mariupol yang diduduki, yang mencakup peningkatan populasi sekitar 300.000 melalui migrasi dari Rusia, lapor Pusat Perlawanan Nasional, sebuah organisasi yang dioperasikan oleh Pasukan Khusus Ukraina.
Moskow dilaporkan bermaksud untuk menyelesaikan transfer pada tahun 2035, tulis pusat tersebut, mengutip sumber-sumber perlawanan bawah tanah lokal yang memperoleh dokumen administrasi pendudukan.
Kremlin memulai program hipotek murah pada properti di bagian Ukraina yang diduduki, seperti Mariupol Oblast Donetsk, untuk mendorong orang Rusia pindah ke sana, baca laporan itu.
Selain itu, Moskow konon mengirim pekerja migran dan pegawai negeri dari wilayah Rusia ke wilayah pendudukan.
Pada saat yang sama, penduduk Mariupol dan permukiman lain yang diduduki secara paksa dideportasi ke Rusia, tambah Pusat Perlawanan Nasional.
Pada 27 Juli, seorang penasihat walikota Mariupol Petro Andriushchenko yang diasingkan mengatakan bahwa otoritas pendudukan yang dipasang Moskow di kota itu secara ilegal mengusir penduduk dari rumah mereka jika mereka tidak dapat memberikan dokumen kepemilikan properti.
Baca Juga
Mariupol, kota yang pernah makmur di pantai Laut Azov, adalah rumah bagi lebih dari 400.000 orang. Pasukan Rusia membom Mariupol dengan gencar sejak awal invasi skala penuh dan menduduki kota itu pada Mei 2022.