Bisnis.com, JAKARTA – Rusia kembali menyerang Kherson, Ukraina, pada Minggu (1/38/2023), dan menewaskan tujuh orang, termasuk seorang bayi berusia 22 hari.
Melansir Reuters, Senin (14/8/2023), sedikitnya 22 orang juga terluka akibat serangan tersebut. Hari berkabung diumumkan dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga berjanji akan menegakkan keadilan.
Ukraina merebut kembali sebagian wilayah Kherson dari pendudukan Rusia pada November 2022 lalu, namun pasukan Kremlin terus menggempur ibu kota regional dan daerah-daerah di sekitarnya dari seberang Sungai Dnipro.
Zelensky mengatakan lima orang tewas di desa Shyroka Balka, termasuk seorang anak perempuan berusia 22 hari, saudara laki-lakinya yang berusia 12 tahun yang meninggal akibat luka serius di rumah sakit, dan ibu mereka yang berusia 39 tahun.
"Para teroris tidak akan pernah mau berhenti membunuh warga sipil. Para teroris harus dihentikan. Dengan kekuatan. Mereka tidak mengerti hal lain,” ungkap Menteri Dalam Negeri Ihor Klymenko melalui platform Telegram.
Sementara itu, Gubernur Oleksandr Prokudin mengatakan dua orang, termasuk pendeta sebuah gereja, juga tewas di desa tetangga, Stanislav.
Baca Juga
Tiga orang masing-masing di kota Kherson dan kota Beryslav terluka, menurut kementerian dalam negeri, dan korban jiwa juga dilaporkan di lima pemukiman lain di seluruh wilayah tersebut.
"Hari ini wilayah Kherson bergidik karena berita yang mengerikan. Kherson, Veletenske, Zolota Balka, Stanislav, Komyshany, Shyroka Balka..." ungkap Prokudin, yang membuat daftar permukiman yang terkena serangan hari Minggu tersebut.
Malam harinya, pemerintah lokal Kherson mengatakan bahwa serangan udara dan penembakan artileri telah melukai seorang perempuan berusia 31 tahun dan seorang pria serta merusak setidaknya 12 rumah di kota Bilozerka.
Dalam sebuah posting Telegram, dikatakan bahwa tiga bom udara telah merusak beberapa rumah di desa Odradokamianka.
Zelensky mengatakan bahwa hingga pukul 18.00, ada 17 laporan penembakan di wilayah Kherson saja pada hari Minggu, serta insiden di wilayah Mykolaiv, Zaporizhzhia, Donbas, Kharkiv, dan di daerah perbatasan di timur laut Ukraina.
"Tidak ada hari di mana kejahatan Rusia tidak menerima tanggapan yang sepenuhnya adil," katanya dalam pidato video malam itu.
