Bisnis.com, JAKARTA - Pasukan Rusia telah mendirikan "sekolah untuk pemilih muda" di daerah pendudukan Oblast Kherson, Pusat Perlawanan Nasional melaporkan pada 6 Agustus.
Tujuan sekolah tersebut adalah untuk mempersiapkan siswa sekolah menengah untuk "pemilihan" presiden Rusia.
Menurut laporna tersebut, program pelatihan akan dimulai pada bulan September dan berlangsung hingga Maret 2024, ketika Rusia akan mengadakan pemilihan presiden berikutnya.
"Perlu dicatat bahwa di Rusia tidak ada yang namanya pemilu," kata Pusat itu.
Pengamat internasional dari Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) menggambarkan pemilihan presiden Rusia sebelumnya, yang diadakan pada tahun 2018, sebagai "terlalu dikontrol."
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menegaskan kembali hal ini dalam sebuah komentar di New York Times pada 6 Agustus.
Baca Juga
"Pemilihan presiden kami bukanlah demokrasi, itu adalah birokrasi yang mahal," kata Peskov. "Putin akan terpilih kembali tahun depan dengan lebih dari 90% suara."
Belakangan, Peskov menarik kembali klaimnya, mengatakan kepada outlet berita negara Rusia TASS bahwa jurnalis Times salah menafsirkan kata-katanya.
Pada Juli 2023, otoritas pendudukan Rusia di Kherson mengumumkan bahwa wilayah tersebut akan mengadakan "pemilihan" lokal pada bulan September. Pejabat Ukraina mengecam pemilihan ini sebagai "teater yang tidak masuk akal dan ilegal".