Bisnis.com, JAKARTA - Badan intelijen sumber terbuka Ukraina, melaporkan pada 13 Agustus bahwa pihak berwenang Rusia telah berbohong tentang kapal Rusia yang melepaskan tembakan peringatan di Laut Hitam pada hari yang sama.
Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan pada 13 Agustus bahwa Vasily Bykov, sebuah kapal patroli Rusia, telah melepaskan tembakan peringatan setelah kapten kapal kargo berbendera Palau Sukru Okan gagal menanggapi permintaan untuk memeriksa kapal tersebut.
Menurut InformNapalm, kementerian juga berbohong tentang keberhasilan pemeriksaan kapal tersebut.
“Sukru Okan tidak memenuhi permintaan untuk berhenti, tetapi untuk sementara mengubah jalurnya ke arah perairan teritorial Turki,” bunyi laporan tersebut. “Tidak ada helikopter dan juga tidak ada tembakan peringatan. Hanya ada ancaman dari Rusia melalui radio.”
Natalia Humeniuk, juru bicara Komando Operasi Selatan Ukraina, melaporkan bahwa dugaan pemeriksaan kapal tidak dapat dikonfirmasi.
“Ini belum dikonfirmasi oleh sumber resmi lainnya. Saya pikir kita perlu mengingat kekhasan perang hibrida,” kata Humeniuk. "Mereka berusaha dengan segala cara yang tersedia untuk menunjukkan dominasi mereka di Laut Hitam."
Baca Juga
Humeniuk menambahkan, koridor transportasi saat ini di Laut Hitam harus berada di bawah jaminan internasional.
Menteri Infrastruktur Oleksandr Kubrakov juga mengatakan bahwa Ukraina tidak dapat memastikan kebenaran informasi yang disampaikan oleh Rusia. Tetapi pada saat yang sama, tindakan tersebut dapat dilihat sebagai "pelanggaran berat terhadap norma hukum internasional oleh Rusia," katanya.
Rusia sedang mencoba untuk “mengintimidasi dan menghalangi pergerakan kapal komersial,” tambahnya.
Saat ini, kapal Sukru Okan berada di dekat pantai Bulgaria dan menuju pelabuhan Rumania Sulina, menurut data pengapalan Refinitiv, lapor Reuters.
Ketika Rusia keluar dari kesepakatan biji-bijian yang ditengahi PBB pada 17 Juli, Moskow mengumumkan bahwa kapal yang menuju ke pelabuhan Ukraina dapat dianggap sebagai target militer.
Kesepakatan biji-bijian memungkinkan Ukraina mengekspor biji-bijiannya melalui Laut Hitam. Rusia telah membombardir infrastruktur pertanian Ukraina setiap hari sejak akhir perjanjian.
Angkatan Laut Ukraina pada 10 Agustus mengumumkan rute sementara baru untuk kapal sipil yang bergerak ke atau dari pelabuhan Laut Hitam di tengah blokade yang diberlakukan oleh Rusia.
Angkatan laut tidak mengklarifikasi apakah rute baru tersebut telah disetujui dengan Moskow.