Bisnis.com, JAKARTA - Bakal calon presiden Ganjar Pranowo bertandang ke kediaman istri Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Sinta Nuriyah, di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan pada Minggu (13/8) malam. Pada kesempatan itu tampak pula putri sulung Gus Dur, Yenny Wahid.
Ganjar meminta restu kepada Sinta agar diperlancar perjuangannya usai dipercaya menjadi bakal calon presiden. Dia nyatakan ingin melanjutkan perjuangan Gus Dur.
"Kedatangan saya hari ini tak lain adalah sebagai santri yang sowan kepada Bu Nyainya. Dengan harapan bisa mendapat doa, dukungan, dan ijazah sehingga perjuangan saya sebagai santri yang alhamdulillah dipercaya menjadi bakal calon presiden bisa tetap selaras dengan gagasan-gagasan Gus Dur, bisa ma’tsur atau nyambung sanadnya," ujar Ganjar dalam keterangan tertulis, Minggu (14/8/2023).
Gubernur Jawa Tengah ini menyaku jadikan Gus Dur sebagai sosok pemimpin inspirasi. Menurutnya, banyak yang bisa dicontoh dari gagasan Gus Dur.
"Pertama, terkait hukum. Seperti diceritakan Gus Dur dalam tulisannya, hukum positif yang berlaku di Indonesia telah mengakomodasi aspek penting dalam hukum Islam atau syariat di dalamnya yaitu ketahanan," katanya.
Ganjar pun meyakini ke depan hukum positif bisa ditegakkan tanpa pandang bulu seperti yang dicita-citakan para tokoh Nahdlatul Ulama (NU) seperti Gus Dur dan Wahid Hasyim. Dengan begitu, lanjutnya, dapat terwujud baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur atau sebuah negeri yang mengumpulkan kebaikan alam dan kebaikan perilaku penduduknya.
Baca Juga
Lebih lanjut, Ganjar menekankan pentingnya pendekatan Gus Dur untuk menyelesaikan masalah intoleransi dan keamanan yang belakangan terjadi di Indonesia dan dunia.
"Ketika kita sedang menghadapi ancaman ketidakpastian keamanan global, Gus Dur selama menjadi presiden juga telah mengajarkan cara untuk menjadikan Indonesia pemain penting di dunia. Kunjungan-kunjungan Gus Dur ke luar negeri, ke berbagai negara, telah membuat kepala Indonesia kembali tegak setelah terpuruk akibat krismon," ujarnya.
Kepada Sinta, Ganjar juga mengaku belajar dari Gus Dur dan Wahid Hasyim untuk menerima Pancasila sebagai azas tunggal. Dia juga curhat sempat tak memahami maqashidu syar’iah atau maksud-maksud hukum Islam namun terselesaikan usai membaca tulisan dan pemikiran Gus Dur.
Oleh sebab itu, Ganjar mengaku bangga apabila disebut sebagai santri Gus Dur, karena gagasan mantan Ketua Umum Pengurus Besar NU itu sesuai untuk memajukan bangsa dan negara.
"Saya merasa gagasan Gus Dur memang tepat untuk bangsa ini dan saya jadikan landasan dalam mengemban setiap jabatan politik yang diamanahkan kepada saya, bahkan makin kemari seluruh gagasan Gus Dur makin relevan," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, hadir juga putri dari Gus Dur dan Nyai Sinta yaitu Yenny Wahid. Ganjar pun sempat mengaku meminta rahasia kehidupan berkeluarga dari mereka.
"Maka, ketika hari ini saya diberi kesempatan untuk bersilaturahmi, saya sangat senang sekali. Saya ingin tanya apa rahasia kesuksesan keluarga Wahid itu kepada Bu Shinta, Mbak Yenny, Mbak Alisa, dan keluarga," tutupnya.