Bisnis.com, JAKARTA – Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Chris Hipkins menyerukan pembebasan pilot Susi Air yang diculik enam bulan lalu oleh kelompok pemberontak Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).
Dilansir dari ABC Australia, Kamis (10/8/2023), Phillip Mehrtens, pilot asal Selandia Baru, bekerja untuk maskapai Indonesia Susi Air ketika dia diculik oleh pemberontak di bandara Nduga pada Februari 2023.
"Phillip adalah ayah, suami, saudara laki-laki dan anak yang sangat dicintai," kata Hipkins kepada wartawan di Auckland.
Dia mengatakan Kementerian Luar Negeri memimpin tanggapan baru dari Selandia Baru untuk bekerja sama dengan pihak berwenang Indonesia.
"Saya ingin mendesak, sekali lagi, mereka yang menahan Phillip untuk segera melepaskannya. Sama sekali tidak ada pembenaran untuk menyandera. Semakin lama Phillip ditahan, semakin besar risiko terhadap kesejahteraannya dan semakin sulit bagi dia dan keluarganya," pungkas Hipkins.
Dia juga mengatakan telah berbicara dengan keluarga Philip minggu ini untuk meyakinkan mereka bahwa pemerintah melakukan semua yang bisa untuk membawa pulang Phillip.
Baca Juga
"Saya mengakui ini adalah waktu yang sangat menantang bagi mereka. Keselamatan dan kesejahteraan Phillip tetap menjadi prioritas utama kami," katanya.
Pemberontak yang menculik Mehrtens berasal dari kelompok pemberontak Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).
Mereka sebelumnya menuntut agar Indonesia mengakui kemerdekaan Papua sebagai imbalan pembebasan warga Selandia Baru itu.
Menurut tentara Indonesia, separatis bersenjata menyergap tentara yang mencari Philip pada April 2023 yang menewaskan sedikitnya satu orang.
Papua adalah bekas jajahan Belanda yang menyatakan dirinya merdeka pada tahun 1961, tetapi Indonesia mengambil kendali dua tahun kemudian dan menjanjikan referendum kemerdekaan.