Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korsel Evakuasi Ribuan Peserta Jambore Pramuka Gara-gara Topan Khanun

Pemerintah Korsel mengevakuasi ribuan peserta jambore pramuka dunia akibat hantaman topan Khanun.
Peserta Jambore Pramuka Dunia yang dievakuasi di Korsel akibat badai topan Khanun./ Dok JTBC
Peserta Jambore Pramuka Dunia yang dievakuasi di Korsel akibat badai topan Khanun./ Dok JTBC

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Korea Selatan (Korsel) mengevakuasi ribuan peserta Jambore Pramuka Dunia akibat Badai Tropis Khanun.

Pada Selasa (8/8/2023), puluhan ribu peserta Jambore Pramuka Dunia mengemasi tenda serta barang-barang mereka lalu mengantri menaiki bus menuju akomodasi alternatif di Seoul dan sekitarnya. Anggota pasukan khusus Korea siap membantu evakuasi, menurut wartawan di lokasi.

Bus telah mulai memindahkan ribuan pramuka yang menghadiri Jambore Pramuka Dunia dari tempat perkemahan mereka di pantai Korea Selatan ke lokasi pedalaman menjelang badai tropis yang diperkirakan akan membawa hujan lebat dan angin kencang ke semenanjung dalam beberapa hari.

Jambore Pramuka Dunianini dikenal sebagai kamp pemuda terbesar di dunia. Kegiatan ini telah dibuka minggu lalu di Buan, wilayah di pantai barat daya Korea Selatan. Jambore Pramuka Dunia dihadiri oleh peserta dari 156 negara.

“Ini adalah pertama kalinya dalam lebih dari 100 tahun Jambore Pramuka Dunia, kami harus menghadapi tantangan yang begitu rumit,” kata Ahmad Alhendawi sekretaris jenderal Organisasi Gerakan Pramuka Dunia dilansir dari Reuters, Selasa (8/8/2023). 

Pengumuman evakuasi dimulai setelah Organisasi Gerakan Pramuka Dunia mengatakan pihaknya meminta Korea Selatan untuk segera memindahkan pramuka dari jalur badai dan menyediakan sumber daya yang diperlukan bagi para peserta sampai mereka kembali ke negara asalnya.

Kantor Berita Yonhap Korea Selatan menerbitkan foto-foto pelatih merah yang mengangkut para pengintai ke tempat yang aman menjelang apa yang digambarkan sebagai kedatangan "angin topan yang kuat".

Sebagian besar pramuka akan ditampung di Seoul dan wilayah metropolitan ibu kota, di mana pejabat telah mengamankan asrama universitas, pusat pelatihan pemerintah dan perusahaan, serta hotel. Pramuka merupakan gerakan pemuda di seluruh dunia yang menekankan kegiatan luar ruangan praktis seperti berkemah dan hiking.

Jambore Pramuka Dunia dimulai sejak Rabu di perkemahan, yang terletak di tanah yang di reklamasi dari laut. Sebelumnya, ratusan peserta telah dirawat karena penyakit terkait panas selama salah satu musim panas terpanas di Korea Selatan dalam beberapa tahun.

Kekhawatiran telah dikemukakan sebelumnya tentang memiliki begitu banyak anak muda di daerah luas tanpa pohon yang kurang terlindung dari panasnya musim panas. Penyelenggara mengatakan perkemahan tidak akan digunakan untuk acara apapun setelah Pramuka pergi.

Suhu panas telah memaksa ribuan peserta dari Inggris dan Amerika Serikat untuk meninggalkan lokasi tersebut.

Peserta pramuka dari Inggris, sekitar 4.500 orang, dipindahkan ke hotel di Seoul sementara peserta AS, berjumlah sekitar 1.000, dipindahkan ke Camp Humphreys, pangkalan militer utama AS 70 km (45 mil) selatan Seoul.

“Sangat mengecewakan bahwa kondisi cuaca buruk ini memaksa kami untuk mengubah rencana kami,” kata Alhendawi.

Badai Tropis Khanun telah berkelok-kelok di sekitar pulau barat daya Jepang selama lebih dari seminggu, menurunkan hujan lebat, mematikan listrik, dan merusak rumah.

Pada Selasa pagi, badai berpusat 350 km (217 mil) selatan Kagoshima, sebuah kota di ujung barat daya pulau Kyushu di selatan Jepang.
Khanun memiliki kecepatan angin 108 km/jam (67 mph) dengan hembusan hingga 144 km/jam (89 mph) dan bergerak perlahan ke utara, kata Badan Meteorologi Jepang.

Badan cuaca Korea Selatan, yang mengukur badai dengan kekuatan topan 126 km/jam (78 mph), diperkirakan akan menguat sedikit sebelum mendarat di Semenanjung Korea pada Kamis pagi. Khanun diperkirakan akan membawa angin kencang dan hujan lebat ke Korea Selatan dari Rabu hingga Jumat.

Kementerian keselamatan Korea Selatan menginstruksikan pejabat setempat untuk bersiap menutup daerah pesisir, jalur pendakian, taman sungai, terowongan underpass, dan tempat lain yang rentan banjir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper