Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mahfud: Pilih Pemimpin yang Jeleknya Lebih Sedikit

Mahfud MD menegaskan rakyat Indonesia harus memilih pemimpin yang jeleknya lebih sedikit pada Pemilu 2024.
Menko Polhukam Mahfud MD menyampaikan pengarahan dalam Rapat Koordinasi Nasional di Jakarta, Senin (29/5/2023). Rapat yang diikuti anggota TNI dan Polri tersebut mengangkat tema Sinergisitas Pemerintah dalam Menjaga Stabilitas Politik, Hukum, dan Keamanan untuk Menyukseskan Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.
Menko Polhukam Mahfud MD menyampaikan pengarahan dalam Rapat Koordinasi Nasional di Jakarta, Senin (29/5/2023). Rapat yang diikuti anggota TNI dan Polri tersebut mengangkat tema Sinergisitas Pemerintah dalam Menjaga Stabilitas Politik, Hukum, dan Keamanan untuk Menyukseskan Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM, Mahfud MD menegaskan rakyat Indonesia harus memilih pemimpin yang jeleknya lebih sedikit.

Hal itu ditegaskan Mahfud dalam Forum Diskusi Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) untuk mewujudkan pemilu bersih pada Selasa (8/8/2023).

Dalam acara tersebut, Mahfud memberi sambutan utama dan didampingi oleh beberapa tokoh lainnya, seperti Kepala PPATK Ivan Yusiavandana, Dewan Pengawas Perludem Titi Anggraeini, Guru Besar Fakuktas Hukum Universitas Indonesia Topo Santoso.

Ditegaskan, bahwa Pemilu 2024 harus dilakukan dengan prinsip langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. 

Salah satu implementasi prinsip tersebut adalah penegakan hukum terpadu untuk mewujudkan pemilu bersih.

Pada kesempatan itu, Mahfud juga membahas pemimpin yang akan dipilih saat Pemilu 2024.

“Pemimpin harus dipilih dalam Pemilu 2024. Jika banyak calon pemimpin yang tidak baik, kita harus memilih pemimpin yang kejelekannya sedikit,” kata Mahfud saat memberi sambutan utama dalam acara tersebut.

Dia menegaskan bahwa pemimpin atau manusia pasti ada kurang/jeleknya,  jadi masyarakat harus memilih pemimpin yang kejelekannya lebih sedikit agar tampuk kepemimpinan tidak jatuh kepada orang yang jahat.

Dia juga menyerukan persatuan dan kesatuan harus dijaga setelah pemilu selesai.

Masyarakat harus kembali bersatu setelah ajang pemilu selesai. Bukan berkonflik tentang pemimpin yang terpilih.

“Pemimpin juga harus mendengar rakyatnya setelah terpilih. Bukan hanya mendengar kelompoknya saja,” tukas Mahfud.

Dia mrnambahkan, pemimpin yang terpilih harus bisa mengayomi rakyatnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper