Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NasDem Cs Yakin Capres Anies Bisa Menangkan Pilpres 2024 meski Hanya Didukung 3 Parpol

NasDem cs yakin capres Anies Baswedan bisa memenangkan ajang Pilpres 2024 meski hanya didukung tiga parpol.
Bakal calon presiden dari koalisi Partai Nasdem, Demokrat, dan PKS, Anies Baswedan dalam acara dengan relawan di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/5/2023)./ Twitter @aniesbaswedan
Bakal calon presiden dari koalisi Partai Nasdem, Demokrat, dan PKS, Anies Baswedan dalam acara dengan relawan di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/5/2023)./ Twitter @aniesbaswedan

Bisnis.com, JAKARTA – Tiga partai politik (parpol) pendukung bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan masih punya keyakinan besar bisa memenangkan ajang Pilpres 2024, meski tak ada tambahan anggota koalisi lagi.

Sebagai informasi, pencapresan Anies didukung oleh Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ketiga parpol ini membentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Sementara itu, tinggal dua parpol parlemen yang tak punya ‘koalisi pasti’ yaitu Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN). Notabenenya, Golkar dan PAN sudah tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).  

Namun, KIB kini telah mati suri usai ditinggal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang mendekat ke barisan PDI Perjuangan (PDIP) untuk dukung pencapresan Ganjar Pranowo.

Ternyata, Golkar dan PAN memastikan tidak akan mendukung pencapresan Anies Baswedan di Pilpres 2024. Keduanya hanya membuka kemungkinan dukung bakal calon presiden dari Gerindra Prabowo Subianto atau dari PDIP Ganjar Pranowo.

Artinya, kemungkinan besar tak ada lagi parpol parlemen yang akan dukung pencapresan Anies selain NasDem, Demokrat, dan PKS. Meski demikian, mereka yakin Anies bisa tetap memenangkan Pilpres 2024 hanya dengan dukungan tiga parpol.

Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim yakin tiga parpol yang sudah tergabung dalam KPP solid memenangkan Anies di Pilpres 2024.

Taslim yakin NasDem, Demokrat, dan PKS bisa bersama-sama membawa Anies jadi presiden selanjutnya meski tanpa dukungan parpol parlemen lainnya.

“Intinya kita sudah 28 persen [lewati syarat ambang batas pencalonan presiden 20 persen]. Tiga partai yang teguh pada prinsip, tidak asal-asalan, tidak membebek,” ungkap Taslim saat dihubungi, Selasa (8/8/2023).

Terkait keputusan Golkar dan PAN, dia menyatakan masing-masing partai memang punya kebebasan menentukan langkah politiknya. Oleh sebab itu, NasDem tak bisa mengatur Golkar ataupun PAN.

“Biar saja itu kan sikap mereka,” ucap Taslim.

Sementara, Demokrat masih yakin bakal calon presiden pilihannya, Anies Baswedan, punya peluang besar memenangkan Pilpres 2024 meski hanya didukung tiga partai politik.

Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menjelaskan, keyakinan itu tercermin dari sikap partainya yang masih setia di Koalisi Perubahan.

 “Yakin. Kalau tidak yakin, jangan bareng Koalisi Perubahan berjuangnya,” ucap Herzaky saat dihubungi, Selasa (8/8/2023).

Demokrat, lanjutnya, juga tak keberatan apabila PAN dan Golkar menutup pintu untuk dukung Anies. Dia menggarisbawahi setiap parpol punya hak untuk tentukan sikap politik masing-masing.

Herzaky bahkan memuji sikap PAN dan Golkar. Menurutnya, kedua partai pendukung pemerintahan Presiden Jokowi itu telah menunjukkan sikap tegas.

“Apalagi kalau memang tidak punya semangat melakukan perubahan dan perbaikan, janganlah dipaksa-paksa bergabung. Semangatnya beda, jiwanya beda. Nanti malah pecah di dalam. Sudah tepat itu langkah teman-teman [PAN dan Golkar],” ungkapnya.

PKS 

Ketua DPP PKS Ahmad Mabruri juga yakin Anies bisa memenangkan Pilpres 2024 hanya dengan dukungan PKS, NasDem, dan Demokrat saja. Dia menegaskan, yang terpenting bukan dukungan parpol namun dukungan masyarakat.

“Yang penting dukungan rakyat banyak,” ujar Mabruri saat dihubungi, Selasa (8/8/2023).

PKS, lanjutnya, juga hormati keputusan Golkar dan PAN meski tak akan dukung Anies di Pilpres 2024. Menurutnya, dalam iklim demokrasi semua pihak bebas menentukan pilihan politik.

“Enggak jadi masalah sih. Kan memang bebas saja setiap partai politik punya pilihan capres masing-masing. Hakikat demokrasi kan memang berbeda beda,” jelas Mabruri.

Dia hanya memberi catatan, yang terpenting setiap partai bisa menentukan arah politiknya tanpa paksaan dan sesuai aturan main yang berlaku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper