Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Niger Tutup Wilayah Udara Usai Batas Waktu Pembalikan Kudeta Berakhir

Pemimpin kudeta di Niger menutup wilayah udara negaranya, setelah batas waktu sepekan tuntutan dari ECOWAS berakhir. 
Siluet anggota pasukan ECOWAS regional terlihat di titik pemeriksaan Denton Bridge di Banjul, Gambia 22 Januari 2017. REUTERS/Thierry Gouegnon/File Foto
Siluet anggota pasukan ECOWAS regional terlihat di titik pemeriksaan Denton Bridge di Banjul, Gambia 22 Januari 2017. REUTERS/Thierry Gouegnon/File Foto

Bisnis.com, JAKARTA - Pemimpin kudeta Niger telah menutup wilayah udara negaranya setelah menolak desakan dari negara-negara Afrika Barat untuk mengembalikan Presiden Mohamed Bazoum yang digulingkan atau mengambil risiko intervensi militer.

Langkah tersebut diumumkan saat puluhan ribu pendukung kudeta berkumpul di sebuah stadion di Ibu Kota Niger, Niamey, untuk mendukung para jenderal yang merebut kekuasaan atau Dewan Nasional untuk Perlindungan Tanah Air (CNSP), pada Minggu (6/8/2023) malam. 

Juru Bicara CNSP Amadou Abdramane mengutip ancaman intervensi militer dari Komunitas Ekonomi Negara Afrika Barat (ECOWAS) untuk penutupan wilayah udara.

Dia mengatakan telah ada pengerahan pasukan di dua negara Afrika Barat untuk persiapan intervensi, tetapi dia tidak memberikan rincian.

“Menghadapi ancaman intervensi, yang semakin jelas melalui persiapan negara tetangga, wilayah udara Niger ditutup mulai hari ini pada Minggu, untuk semua pesawat hingga pemberitahuan lebih lanjut,” katanya, seperti dilansir dari Aljazeera, pada Senin (7/8/2023). 

Lebih lanjut, dia menekankan bahwa pasukannya dalam angkatan bersenjata Niger siap mempertahankan wilayahnya setelah kudeta militer. 

“Angkatan bersenjata Niger dan semua pasukan pertahanan dan keamanan kami, didukung oleh dukungan rakyat kami yang tak henti-hentinya, siap mempertahankan keutuhan wilayah kami,” tambahnya.

Sebelumnya, tentara pemberontak Niger mengumumkan telah mengkudeta dan menggulingkan Presiden Mohamed Bazoum dari kekuasaan, pada 26 Juli 2023.

ECOWAS mengutuk kudeta tersebut, memberlakukan sanksi ekonomi dan perjalanan termasuk memutus pasokan listrik ke Niger. 

Kepala pertahanan blok itu telah menyepakati kemungkinan rencana aksi militer, termasuk jadwal akan menyerang, jika pemimpin negara yang digulingkan Mohamed Bazoum tidak dibebaskan dan dipulihkan dalam sepekan hingga Minggu (6/8/2023).

Perlu diketahui, Economic Community of West African States (ECOWAS) merupakan komunitas ekonomi yang tergabung dari negara-negara Afrika Barat yang memiliki markas besar di Abuja, Nigeria. 

ECOWAS dibentuk untuk menciptakan blok perdagangan tunggal yang besar melalui kerja sama ekonomi antara negara Afrika Barat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper