Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inggris Berencana Memasukkan Wagner ke Dalam Daftar Hitam

Inggris berencana memasukkan Wagner Group ke dalam daftar hitam teroris global.
Bos tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin./Reuters
Bos tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Rencana pemerintah Inggris untuk menyatakan Wagner Group sebagai organisasi teroris telah dipengaruhi oleh dampak dari pemberontakan bersenjata singkat Yevgeny Prigozhin pada 24 Juni, Times melaporkan pada 30 Juli.

Setelah pemberontakan, Putin mengklaim bahwa perusahaan militer swasta telah sepenuhnya dibiayai oleh negara dan para pejuang Wagner akan memiliki opsi untuk menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia.

Inggris sekarang menghadapi masalah bahwa memasukkan Wagner ke dalam daftar hitam akan menjadi cabang resmi pemerintah Rusia yang memiliki status yang sama dengan kelompok-kelompok seperti Negara Islam dan al-Qaeda.

Langkah ini akan melibatkan berbagai komplikasi diplomatik dan hukum, lapor Times, mengutip sumber-sumber pemerintah.

Menurut Times, jika pemerintah menganggap kelompok itu sebagai organisasi teroris, itu akan menjadi tindak pidana untuk menjadi anggota Wagner, menghadiri pertemuannya, mendorong dukungan untuknya, atau membawa logonya di depan umum.

Pada bulan Mei, Times melaporkan bahwa pemerintah Inggris telah menghabiskan dua bulan mengumpulkan bukti hukum untuk memasukkan kelompok tersebut ke dalam daftar hitam.

Halaman Selanjutnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rendi Mahendra
Editor : Rendi Mahendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper