Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah menawarkan dukungan tanpa henti-hentinya kepada Presiden Niger yang digulingkan Mohamed Bazoum.
Dia juga memperingatkan militer Niger yang memberontak bahwa bantuan ratusan juta dolar bisa terancam jika norma-norma demokrasi tidak dipulihkan.
Menlu Blinken mengatakan kepada Presiden Niger Mohamed Bazoum melalui sambungan telepon bahwa Washington akan berusaha menegakkan kembali tatanan konstitusional.
Melansir Aljazeera, Blinken juga memuji peran Bazoum dalam menyerukan keamanan tidak hanya di Niger tetapi juga di wilayah Afrika Barat yang lebih luas.
Selain itu, dia juga mengatakan kepada Bazoum bahwa dukungan Washington terhadap negara Afrika itu akan bergantung pada pemerintahan demokratis dan penghormatan terhadap supremasi hukum dan hak asasi manusia, pada awal pekan ini.
Jenderal Niger Abdourahamane Tchiani menyatakan dirinya sebagai kepala pemerintahan transisi setelah anggota pengawal presiden Niger menahan Bazoum di awal pekan ini.
Baca Juga
Tchiani yang juga pemimpin militer (62) mengatakan dia telah mengambil kendali pemerintah untuk mencegah kehancuran negaranya secara bertahap, melalui pidato di televisi negara, pada Jumat (28/7/2023).
Sebelumnya, dia memimpin perlawanan terhadap kudeta yang gagal pada Maret 2021, ketika pasukan mencoba mengambil alih istana presiden beberapa hari sebelum pelantikan Bazoum yang baru terpilih.
Pemilihan Bazoum pro-Barat menandai transfer kekuasaan damai pertama sejak Niger memperoleh kemerdekaannya dari Prancis pada 1960.
Niger yang berbatasan dengan 7 negara Afrika termasuk Libya, Chad dan Nigeria, dipandang oleh AS dan mantan penguasa kolonial Prancis sebagai mitra penting untuk mengatasi ancaman keamanan di wilayah tersebut.
Negara ini adalah penerima bantuan militer AS terbesar di Afrika Barat, setelah menerima sekitar US$500 juta atau Rp7,5 triliun bantuan untuk negara tersebut sejak 2012.