Bisnis.com, JAKARTA – Partai Demokrat mengkritisi pernyataan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan yang sebut Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kampungan.
Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra meminta Luhut berhenti menyampaikan narasi kasar di ruang publik. Dia malah merasa yang kampungan merupakan pihak yang anti kritik.
“Yang kampungan itu, dikritik marah-marah, karena ini negara demokrasi bukan otoriter. Lebih baik mengedepankan argumentasi, beradu data, fakta tanpa perlu mengeluarkan emosi,” ujar Herzaky saat dikonfirmasi, Sabtu (22/7/2023).
Sebagai informasi, AHY menganggap Presiden Jokowi (Jokowi) berupaya menjegal pencapresan Anies Baswedan. Sebab, Jokowi tetap mempertahankan Moeldoko sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP)
Padahal, Moeldoko telah mengajukan peninjauan kembali (PK) atas putusan Mahkamah Agung (MA) soal kepengurusan Partai Demokrat. AHY meyakini PK oleh Moeldoko itu merupakan upaya untuk mencuri Demokrat kemudian menarik dukungan partai atas pencapresan Anies.
Oleh sebab itu, ujar Herzaky, wajar apabila ketua umumnya itu menyebut secara tak langsung Jokowi juga ingin menjegal pencapresan Anies.
Baca Juga
“Jadi, wajar publik menilai Pak Jokowi campur tangan karena ada orang terdekat di lingkarannya masih terus berupaya mengambil apa yang bukan haknya. Tapi, hingga saat ini masih saja dibiarkan,” jelasnya.
Herzaky pun meminta Luhut memberi masukan ke Jokowi agar memberikan jabatan KSP ke orang lain selain Moeldoko.
“Lebih baik Pak Luhut sarankan Pak Jokowi, tolong di-reshuffle itu Moeldoko, atau disentil. Jangan ganggu-ganggulah, jangan mengambil apa yang bukan haknya,” katanya.
Sebelumnya, Luhut menyebut AHY kampungan sebab merasa Jokowi ingin menjegal pencapresan Anies Baswedan.
Luhut mengaku sangat kenal dengan Jokowi. Oleh sebab itu, dia menjamin Jokowi tak akan mau melakukan perbuatan yang tidak demokratis.
"Presiden itu bukan seperti yang dibilang Agus Yudhoyono tadi. Enggak betul sama sekali. Saya jamin itu. Saya kan perwira, kalau itu saya jamin enggak ada. Jadi enggak usah bikin, bicara-bicara, kampungan itu, menurut saya," ujar Luhut seperti yang disiarkan kanal YouTube KompasTV, Jumat (21/7/2023).