Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kendaraan Tempur Terkuras, Rusia Terpaksa Kirim Tank Tua ke Medan Perang di Ukraina

Biaya perang terkuras memaksa Rusia kirim tank tua ke medan perang di Ukraina.
Seorang wanita berjalan di tengah tank Rusia yang hancur di Bucha, di pinggiran Kyiv, Ukraina, 3 April 2022./Istimewa
Seorang wanita berjalan di tengah tank Rusia yang hancur di Bucha, di pinggiran Kyiv, Ukraina, 3 April 2022./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Biaya perang Rusia terkuras habis-habisan. Rusia telah kehilangan kehilangan lebih dari 2.000 tank dari 3.000 kendaraan siap tempur sejak invansi ke Ukraina.

Menurut proyek OSINT Belanda Oryx, kerugian yang begitu besar memaksa Rusia mengambil keputusan sulit yaitu menerjunkan tank tempur tua.

Masalah utama dihadapi Moscow saat ini yakni tidak memiliki kapasitas untuk memperbarui tank yang lebih modern dengan waktu cepat.

Moskow semakin banyak mengeluarkan tank T-54, T-55, dan T-62 era Soviet dari penyimpanan ke garis depan. Bahkan ketika Ukraina menerima artileri yang semakin canggih dari sekutu Baratnya.

Tank-tank ini tidak memiliki perlengkapan yang memadai untuk memenuhi peran tempur yang dimaksudkan di medan perang modern.

Optik yang sudah ketinggalan zaman, sistem pengawasan dan sistem pengendalian tembakan, ditambah dengan perlindungan yang tidak memadai terhadap persenjataan anti-tank modern, secara signifikan menghambat keefektifannya.

Akibatnya, Rusia sebagian besar menggunakannya sebagai pengganti artileri self-propelled — serta memuatnya dengan bahan peledak dan mengirimkannya sebagai kendaraan kamikaze.

Video yang muncul bulan lalu menunjukkan satu-satunya tank T-55 Rusia yang bermanuver menuju posisi Ukraina.

Tank itu memicu ranjau dan berhenti sebelum rudal anti-tank yang ditembakkan oleh seorang tentara Ukraina menelannya dalam semburan api. Sejak saat itu, para pengamat berspekulasi bahwa tank itu digunakan sebagai kendaraan kamikaze.

“Bisakah teroris menggunakan mobil berisi bahan peledak untuk menyerang orang? Kami tahu mereka bisa. Bisakah tentara yang secara organisasional merendahkan, berubah menjadi konglomerat formasi tidak teratur, menggunakan peralatan yang diisi dengan bahan peledak, seperti yang dilakukan ISIS? Nah, itu sudah dilakukan selama satu tahun sekarang,” kata pakar militer independen Pavel Luzin kepada The Moscow Times.

Halaman Selanjutnya
Kelemahan Tank Usang Rusia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rendi Mahendra
Editor : Rendi Mahendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper