Bisnis.com, JAKARTA – Rusia meluncurkan serangan udara semalam di bagian Selatan dan Timur Ukraina menggunakan drone dan kemungkinan rudal balistik menurut Angkatan udara Ukraina dan para pejabat pada Selasa (18/7/2023) pagi.
Melansir Reuters, akibat serangan udara itu, fasilitas di Pelabuhan Mykolaiv pada Senin (17/7/2023) malam terbakar menurut Wali Kota Oleksandr Senkevich di aplikasi perpesanan Telegram.
Kota pelabuhan memberi Ukraina akses ke Laut Hitam.
"Ini cukup serius," kata Oleksandr Senkevich di aplikasi perpesanan Telegram tentang kebakaran itu, seraya menambahkan bahwa lebih banyak detail akan disampaikan besok.
Sementara itu, menurut BBC, jembatan yang menghubungkan Rusia ke Krimea sebagian telah dibuka kembali sehari setelah diserang, kata pemerintah Rusia.
Kendaraan menggunakan satu jalur jembatan melintasi Selat Kerch.
Baca Juga
Rusia menuduh Ukraina melakukans erangan di jembatan itu dengan pesawat tak berawak.
Efek dari penyerangan terhadap jembatan itu, Rusia menolak memperpanjang kesepakatan untuk mengekspor biji-bijian dari pelabuhan Ukraina tetapi membantah bahwa ini adalah pembalasan.
Rusia mengutuk serangan di jembatan itu sebagai tindakan terorisme terhadap jalur transportasi yang sangat penting.
Presiden Rusia Vladimir Putin bersumpah bahwa militer Rusia akan merespons.
Angkatan udara Ukraina telah memperingatkan serangan pesawat tak berawak semalam oleh Rusia di Odesa dan kota-kota selatan lainnya.
Mengunggah video yang memperlihatkan mobil melintasi jembatan pada malam hari, Wakil Perdana Menteri Marat Khusnullin mengatakan dia berharap lalu lintas dua arah dapat dipulihkan pada pertengahan September.
Kementerian transportasi Rusia mengatakan penyangga jembatan itu tidak rusak dalam serangan itu.
Jembatan Kerch dibuka pada 2018 dan memungkinkan perjalanan darat dan kereta api antara Rusia dan Krimea - wilayah Ukraina yang dianeksasi oleh Rusia pada 2014 setelah referendum yang tidak diakui secara internasional.
Ukraina belum secara resmi mengatakan pihaknya melakukan serangan itu tetapi sebuah sumber di dinas keamanannya mengatakan kepada BBC Rusia, bahwa Ukraina ada di balik penyerangan jembatan itu dan drone berbasis air telah digunakan.