Bisnis.com, JAKARTA - Militer Ukraina mengatakan pada 15 Juli bahwa mereka menghancurkan sistem rudal S-400 Rusia yang digunakan untuk melancarkan serangan bulan Juni di Kramatorsk, yang menewaskan 13 orang, termasuk tiga anak.
Menurut Komando Operasi Utara, HIMARS yang disediakan Amerika, kependekan dari Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi, digunakan untuk menyerang sasaran Rusia.
"Pasukan pertahanan membalas dendam pada penjajah atas pengeboman Kramatorsk," kata Komando Operasi Utara di pos Telegramnya.
Pada tanggal 27 Juni, pasukan Rusia melancarkan serangan rudal di pusat Kramatorsk, menghantam sebuah restoran yang penuh dengan tentara Ukraina pada hari libur, jurnalis, dan sukarelawan pada jam puncaknya.
Dua saudara kembar berusia 14 tahun dan seorang gadis berusia 17 tahun adalah remaja yang tewas, dan sekitar 60 orang terluka.
Penulis Ukraina dan peneliti kejahatan perang Victoria Amelina adalah korban terakhir dari serangan Kramatorsk. Dia meninggal di rumah sakit pada 1 Juli setelah terluka parah dalam serangan itu.
Baca Juga
Kramatorsk terletak sekitar 55 kilometer dari garis depan dan Bakhmut di Oblast Donetsk. Itu telah menjadi stasiun jalan bagi pasukan Ukraina, menjadikannya sering menjadi sasaran rudal Rusia.
Adapun Presiden Volodymyr Zelensky menyebut serangan rudal Rusia di Kramatorsk sebagai "manifestasi teror".