Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan Rusia Mencabut Kesepakatan Biji-bijian Laut Hitam

Perang Rusia vs Ukraina hari ini, ini alasan Rusia mencabut kesepakatan biji-bijian laut hitam.
Kapal-kapal, termasuk yang membawa biji-bijian dari Ukraina dan menunggu inspeksi, terlihat berlabuh di lepas pantai Istanbul pada 2 November 2022 di Istanbul, Turki. Rusia menangguhkan partisipasinya dalam Prakarsa Biji-Bijian Laut Hitam yang didukung PBB pekan lalu dengan menyatakan tidak dapat menjamin keselamatan kapal sipil setelah serangan terhadap armada Laut Hitam Rusia. Bloomberg/ Getty Images
Kapal-kapal, termasuk yang membawa biji-bijian dari Ukraina dan menunggu inspeksi, terlihat berlabuh di lepas pantai Istanbul pada 2 November 2022 di Istanbul, Turki. Rusia menangguhkan partisipasinya dalam Prakarsa Biji-Bijian Laut Hitam yang didukung PBB pekan lalu dengan menyatakan tidak dapat menjamin keselamatan kapal sipil setelah serangan terhadap armada Laut Hitam Rusia. Bloomberg/ Getty Images

Bisnis.com, JAKARTA - Ketahanan pangan global bakal terancam dengan pengumuman Rusia yang menarik dari Kesepakatan Biji-bijian Laut Hitam (Black Sea Grain Initiative).

Padahal kesepakatan yang ditengahi oleh Turki dan PBB pada Juli 2022 ini, telah memainkan peran penting dalam menstabilkan harga pangan di seluruh dunia di tengah lonjakan yang sebagian disebabkan oleh perang skala penuh Rusia melawan Ukraina.

Ukraina adalah salah satu pemasok biji-bijian terbesar di dunia. Kesepakatan itu memungkinkan Ukraina untuk terus mengekspor produk pertaniannya melalui Laut Hitam selama invasi skala penuh.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengklaim bahwa "bagian dari perjanjian Laut Hitam mengenai Rusia sejauh ini belum dilaksanakan," menambahkan bahwa "segera setelah bagian Rusia selesai, pihak Rusia akan segera kembali ke implementasi kesepakatan ini."

Peskov tidak merinci apakah penarikan Rusia dari kesepakatan biji-bijian terkait dengan ledakan di Jembatan Krimea pada hari yang sama, dia juga tidak memberikan perincian lebih lanjut tentang "pihak Rusia".

Namun, Rusia telah berulang kali mengancam akan menarik diri dari kesepakatan biji-bijian sejak implementasinya, menggunakannya sebagai alat tawar-menawar untuk menuntut pencabutan sanksi yang mempengaruhi industri pupuknya.

Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mengecam keputusan Rusia tersebut.

"Pada akhirnya, partisipasi dalam perjanjian ini adalah sebuah pilihan. Tapi orang yang berjuang di mana-mana dan negara berkembang tidak punya pilihan," tulisnya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa setiap pihak yang terlibat selain Rusia harus tetap siap untuk terus memasok biji-bijian.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rendi Mahendra
Editor : Rendi Mahendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper