Bisnis.com, JAKARTA – Komarudin resmi kembali menjadi orang nomor satu di Universitas Negeri Jakarta usai memenangkan suara di agenda Pemilihan Rektor UNJ Periode 2023-2027.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Senat Univesitas Negeri Jakarta Hafid Abbas dalam agenda Pemilihan Rektor UNJ Periode 2023-2027 dikutip melalui Youtube UNJ, Senin (17/7/2023).
Hafid memerinci bahwa Komarudin mengungguli suara dari dua lawannya dengan perolehan suara mencapai 82 suara dari total 112 suara yang terkumpul dalam forum tersebut.
“Proses demokrasi telah kita saksikan. UNJ bisa dijadikan teladan bagi universitas mana saja dalam hal pemilihan kepemimpinan yang amat demokrasi. Dari tiga calon, Komarudin mendapat 82 suara, Ucu Cahyana 30 suara, dan Muhammad Yusro 0 suara dari total 112 suara. Sehingga, dari hasil ini Komarudin kembali terpilih menjadi Rektor UNJ,” pungkas Hafid Abbas.
Sekadar informasi, Komarudin mengusung tujuh pilar yang akan mendorong UNJ bereputasi dunia sekaligus memperkuat menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH).
Dia mengaku bahwa masing-masing pilar program kerjanya didasarkan dan diselaraskan untuk terus menyukseskan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Baca Juga
Komarudin pun menjabarkan bahwa tujuh pilar akselerasi UNJ bereputasi dunia ini mengangkat tagline Great Reputation to Enlighten the Nation and the Globe yakni pertama adalah mengenai penguatan core competency dan kualitas pendidikan bertaraf internasional.
Kedua, hasil penelitian dan pusat pengabdian masyarakat (P2M) yang berdampak bagi masyarakat, Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), Negara, dan dunia. Ketiga adalah penguatan publikasi, sitasi, sumber informasi, dan publisitas.
Keempat yaitu mengenai penguatan tata kelola dan kinerja universitas, selanjutnya pilar kelima yaitu penguatan sumber daya manusia (SDM) dan kepakaran.
Keenam yaitu optimalisasi aset dan penguatan infrastruktur sistem teknologi informasi untuk income generating dan ketujuh yaitu penguatan peran alumni dan jejaring kerja sama nasional dan internasional.
“Masing-masing program kerja dari pilar itu akan didasarkan dan diselaraskan untuk menyukseskan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan disesuaikan untuk menanggulangi persoalan tiga dosa besar pendidikan yakni perundungan, kekerasan seksual, dan intoleran,” tandas Komarudin