Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Transportasi Singapura, S. Iswaran beserta sang taipan properti Ong Beng Seng ditangkap sebagai bagian dari penyelidikan korupsi.
Mengutip Channel News Asia yang dilansir Senin (17/7/2023) Biro Investigasi Praktik Korupsi (CPIB) mengatakan pada Jumat malam (14/7) bahwa keduanya ditangkap pada Selasa.
Lantas bagaimana profil dari kedua sosok tersebut? Berikut informasi yang dapat Anda ketahui berdasarkan rangkuman Bisnis.
Profil S. Iswaran Selaku Menteri Transportasi Singapura
Mengutip dari laman Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura yang dilansir Senin (17/7/2023) S Iswaran bergabung dengan Singapore Administrative Service pada tahun 1987.
Iswaran bertugas di Kementerian Dalam Negeri dan Pendidikan dan diperbantukan di National Trade Union Congress. Kemudian, dirinya menjadi CEO di Singapore Indian Development.
Pada 1996, Iswaran kemudian menjadi Direktur Perdagangan Internasional di Kementerian Perdagangan dan Industri, menjelang Singapura menjadi tuan rumah konferensi Tingkat Menteri WTO.
Baca Juga
Lalu Iswaran bergabung di sektor swasta, menjadi Direktur Pengembangan Strategis di Singapore Technologies Pte Ltd dan kemudian menjadi Managing Director di Temasek Holdings.
Sejak 2 Januari 1997, Iswaran terpilih sebagai Anggota Parlemen dalam enam Pemilihan Umum.
Kemudian, pada September 2004 hingga Juni 2006, Iswaran juga menjabat sebagai Wakil Ketua Parlemen dan bertugas di beberapa Komite Parlemen Pemerintah. Pada 2006, Iswaran kemudian diangkat ke kabinet.
Kini Iswaran menjadi Menteri Transportasi Singapura dan memiliki tanggung jawab mencakup transportasi darat, udara, dan laut. Iswaran juga bertanggung jawab dalam hubungan perdagangan di Kementerian Perdagangan dan Industri.
Tak hanya itu, Iswaran juga pernah menjabat sebagai Menteri di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Pendidikan.
Iswaran sendiri mengambil jurusan Ekonomi di Universitas Adelaide dan lulus dengan Predikat Kelas Pertama. Dia juga memiliki gelar Magister Administrasi Publik dari Universitas Harvard.
Profil Ong Beng Seng, Sang Taipan Properti
Mengutip Forbes dan Al Jazeera pada Senin (17/7) Ong lahir dari keluarga kaya Malaysia dan memperoleh kekayaan dari asuransi pengiriman pada awal 1970-an.
Ong Beng Seng bersama dengan Istrinya, Christina Ong juga menjadi salah satu pasangan yang paling berpengaruh di Singapura.
Diketahui bahwa pasangan ini memiliki kekayaan sebesar US$1,75 miliar atau sebesar Rp26,2 triliun, dan masuk dalam daftar Forbes “2022 Singapore’s 50 Richest Net Worth” dalam urutan ke 24.
Seng yang berusia 79 tahun tersebut diketahui memimpin lebih dari tiga lusin hotel dan resor. Contohnya seperti Four Season, dan Hilton di Singapura menurut laporan Forbes, dan Hard Rock Hotel menurut Al Jazeera.
Akan tetapi menurut keterangan Hilton terbaru, Hotel Properties Limited (HPL) tidak bertanggung jawab dan menaungi properti Hilton seperti yang ditulis Forbes.
Selain itu menurut keterangan yang diterima Bisnis, Hitlon Singapore tidak lagi beroperasi dan telah diubah namanya menjadi Voco Singapore Orchard yang juga tidak dikelola oleh Hilton.
Kemudian pada tahun 2008, Seng memainkan peran utama dalam membawa kompetisi balap Grand Prix Formula 1 ke Singapura. Ong sendiri juga telah memperbarui kontrak dari Grand Prix di Singapura tersebut.
Kemudian, sang istri juga menjalankan Como Hotels & Resorts, ritel Club 21 dan pembuat tas tangan yang terdaftar di London, Mulberry.
Pada Mei 2022, diketahui bahwa Hotel Properties bermitra dengan Temasek, membeli aset real estat raksasa media Singapore Press Holdings senilai US$2,8 miliar atau setara Rp41,9 triliun.