Bisnis.com, JAKARTA - Pabrik uranium di wilayah Ural Rusia meledak, Jumat (15/7/2023), menewaskan seorang pekerja.
Pabrik ini merupakan produsen bahan dasar nuklir di Rusia yang berada di bawah naungan Rosatom.
Meledaknya pabrik Uranium yang berada di wilayah Ural Rusia memicu kepanikan akan dampak paparan radiasi uranium.
Adapun dampak dari paparan radiasi uranium bisa memicu berbagai jenis penyakit berbahaya seperti kanker dan lain sebagainya.
Sementara perusahaan nuklir negara Rosatom mengatakan pemicu ledakan terjadi setelah sebuah silinder yang berisi senyawa uranium habis pecah.
Kendati demikian pihak pabrik masih mencari tahu penyebab utama dari ledakan tersebut.
Baca Juga
Rosatom juga mengatakan tingkat radiasi di pabrik dan sekitarnya normal dan kejadian tersebut tidak menimbulkan ancaman bagi orang yang tinggal di daerah tersebut.
"Kami sangat sedih mengumumkan insiden tragis di Pabrik Elektrokimia Ural, yang mengakibatkan kematian pekerja," kata Rosatom dikutip dari Reuters.
Menurut laporan, pekerja itu meninggal karena "cedera mekanis" yang disebabkan oleh pecahnya wadah uranium hexafluoride, senyawa kimia yang digunakan dalam pengayaan uranium.
Rosatom, yang memiliki pabrik tersebut, mengatakan bentuk senyawa yang habis itu kurang radioaktif dibandingkan uranium alami.
Sedangkan evakuasi terhadap staf lain dilakukan dengan pemeriksaan medis dan sebagian besar telah dipulangkan setelah menjalani prosedur dekontaminasi.
"Tidak ada bahaya apa pun bagi penduduk kota Novouralsk atau staf pabrik," kata wakil manajer produksi pabrik, Yuri Mineyev.
Uranium dari pabrik ini digunakan di pembangkit listrik tenaga nuklir dan merupakan yang terbesar dari jenisnya di dunia. Penyebab insiden itu sedang diselidiki, katanya.