Bisnis.com, JAKARTA - Pasukan Rusia menyerang enam komunitas perbatasan di Oblast Sumy pada 6 Juli, menyebabkan lebih dari 100 ledakan dalam satu hari, kata Administrasi Militer Sumy dalam pembaruan.
Militer Rusia menembaki komunitas Bilopillia, Myropillia, Krasnopillia, Hlukhiv, Esman, dan Seredyna Buda.
Menurut administrasi, Rusia menembak perbatasan sebanyak 15 kali, menyerang dengan ranjau, mortir, peluncur granat, dan rudal udara yang tidak terarah.
Saat ini, pemerintah melaporkan tidak ada korban jiwa atau kerusakan infrastruktur sipil.
Oblast Sumy, terletak di timur laut Ukraina, berbatasan dengan Rusia. Itu telah dibombardir dengan penembakan setiap hari sejak sebagian wilayah itu dibebaskan dari pendudukan Rusia pada April 2022.
Sumy sangat terpukul minggu ini, dengan ratusan ledakan di sepanjang perbatasan tercatat setiap hari. Selain korban sipil dari penembakan perbatasan, serangan pesawat tak berawak Rusia di kota Sumy menewaskan banyak orang.
Baca Juga
Sementara itu, Presiden Volodymr Zelensky dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Ceko Petr Pavel pada 6 Juli, mengatakan Ukraina mempertahankan inisiatif dalam serangan balasannya terhadap pendudukan pasukan Rusia.
Meskipun serangan yang dilakukan Ukraina tidak cepat, Zelenksy mengatakan bahwa pasukannya terus bergerak maju.
"Kami maju. Kami memiliki inisiatif sekarang. Serangannya tidak cepat, itu fakta. Meskipun demikian, kami bergerak maju, bukan mundur, seperti orang Rusia,” katanya.