Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel mengatakan kebakaran yang melanda sebagian besar wilayah tengah Yerussalem, Israel sejak Rabu (30/4/2025) kini sebagian besar telah berhasil dipadamkan.
Lebih dari 150 tim pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang telah membakar sekitar 20 kilometer persegi lahan di daerah Latrun, yang terletak di antara Yerusalem dan Tel Aviv.
Melansir BBC News pada Jumat (2/5/2025), layanan ambulans Israel melaporkan tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini, tetapi setidaknya ada 12 orang dirawat akibat menghirup asap. Sementara itu, 17 petugas pemadam kebakaran mengalami luka-luka.
Diketahui, kondisi panas dan kering yang disertai angin kencang menyulitkan upaya pemadaman api. Bahkan, pejabat senior Israel memperingatkan bahwa api bisa saja kembali menyala.
“Saya sudah bertugas selama 24 tahun dan pernah menghadapi banyak kebakaran. Tapi tidak diragukan lagi, ini salah satu kebakaran terparah yang pernah saya lihat,” kata Wakil Komandan Stasiun Pemadam Kebakaran Ayalon, Shlomi Harush.
Akibat kebakaran ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menetapkan status darurat nasional dan ratusan orang telah dievakuasi dari rumah mereka.
Baca Juga
Akan tetapi, karena api sebagian besar berhasil dipadamkan, perintah evakuasi untuk 12 kota dekat Yerusalem kini telah dicabut. Kemudian, jalan tol utama yang menghubungkan Yerusalem dan Tel Aviv kini telah dibuka kembali.
Adapun, Pemerintah Israel memberikan penjelasan yang berbeda-beda mengenai penyebab kebakaran ini. Presiden Israel Isaac Herzog menyatakan kebakaran ini merupakan bagian dari krisis iklim. Sementara, Netanyahu menganggap ada para pelaku pembakaran, dia menyebut 18 orang telah ditangkap.
“Polisi Israel kemudian menyampaikan bahwa hanya tiga tersangka yang masih ditahan, dan mereka tidak terkait langsung dengan kebakaran hutan tersebut,” tulis pemberitaan tersebut.
Lebih jauh, diketahui bahwa sejumlah negara seperti Perancis, Italia, dan Spanyol mengirimkan pesawat untuk membantu penanganan darurat di Israel.