Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dia ingin serangan balasan dimulai lebih awal dan mendesak sekutu Barat untuk memasok senjata agar hal itu terjadi.
"Saya berterima kasih kepada Amerika Serikat sebagai pemimpin dukungan kami, tetapi saya mengatakan kepada mereka serta para pemimpin Eropa bahwa kami ingin memulai serangan balasan kami lebih awal, dan kami membutuhkan semua senjata dan material untuk itu," katanya seperti dikutip pada Rabu (5/7/2023).
Seperti diberitakan, Rusia mengatakan pada hari Rabu (5/7/2023), pasukannya telah menyerang tiga kelompok tentara Ukraina di dekat Bakhmut, tetapi Kyiv mengatakan pasukannya, meskipun memiliki kendali terbatas di kota yang telah lama diperebutkan, membuat Rusia ditembaki.
Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Maliar, juga melaporkan pertempuran sengit lebih jauh ke utara di sekitar Kota Lyman, yang direbut kembali oleh pasukan Ukraina akhir tahun lalu.
Kelompok tentara bayaran Wagner Rusia merebut kota Bakhmut di Timur yang hancur pada Mei setelah 10 bulan pertempuran.
Tentara Rusia di daerah itu mendapat tekanan sengit dari pasukan Ukraina yang mengancam akan mengepungnya.
Baca Juga
Kementerian Pertahanan Rusia tidak berkomentar dalam pengarahan hariannya tentang laporan bahwa pasukan Rusia telah mundur dari Desa Klishchiivka, tepat di Barat Daya Bakhmut.
Seorang pejabat yang ditempatkan Rusia di Ukraina Timur membantah laporan tersebut.
Ukraina mengatakan pasukannya "berhasil sebagian" di daerah Klishchiivka.
Kantor berita Rusia RIA mengutip sumber tentara Rusia yang mengatakan bahwa pasukan Moskow telah memukul mundur serangan Ukraina di sana tanpa mundur dan menghabisi sisa pasukan Ukraina di daerah tersebut.
Analis militer Ukraina Oleskandr Musiyenko mengatakan bahwa mengamankan Klishchiivka penting karena akan mengarah pada pembebasan Bakhmut.
“Itu akan membuka komunikasi dan menghilangkan rute pasokan mereka (Rusia),” katanya kepada Radio NV Ukraina.