Bisnis.com, JAKARTA - Resume jurnal menjadi salah satu bentuk tulisan yang populer, terutama di kalangan akademisi. Bahkan, ada banyak contoh resume jurnal yang beredar.
Lantas, apa yang dimaksud dengan resume jurnal? Pada kesempatan kali ini, kita akan mengulas seputar resume jurnal lengkap dengan contohnya.
Apa Itu Resume Jurnal?
Resume jurnal adalah ringkasan dari jurnal riset atau penelitian. Tulisan ini dibuat dengan tujuan untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi jurnal tersebut.
Meskipun dibuat ringkas, namun poin penting dalam jurnal tersebut harus tetap tersampaikan. Dengan demikian, pembaca tetap memperoleh informasi yang lengkap dan sama seperti jurnal utama yang dijadikan sumber resume.
Struktur Resume Jurnal
Dalam membuat resume ada format yang perlu diperhatikan. Berikut struktur resume jurnal yang perlu dipahami.
1. Informasi dalam jurnal
Bagian pertama yang perlu diperhatikan dalam membuat resume jurnal yaitu menuliskan informasi seputar jurnal tersebut. Adapun informasi yang termuat, antara lain; judul jurnal, penerbit, waktu terbit, hingga penulis jurnal tersebut.
Baca Juga
Informasi ini harus dibuat lengkap agar dapat membantu pembaca untuk mengetahui asal usul jurnal riset tersebut. Dengan demikian, pembaca akan lebih mudah menemukan jurnal utama atau jurnal lengkapnya.
2. Latar belakang
Bagian lain yang juga harus ada dalam resume jurnal yaitu latar belakang. Pada bagian ini, terdapat informasi seputar alasan penulis membuat jurnal tersebut dan dampak untuk pembaca. Bagian ini bisa dibuat singkat namun ide pokok jurnal tetap tersampaikan dengan benar.
3. Tujuan jurnal
Selain latar belakang, tujuan jurnal juga penting untuk dicantumkan dalam resume. Dengan mengetahui tujuan jurnal, maka kita bisa memahami tujuan dari penelitian yang termuat dalam jurnal tersebut.
4. Metode penelitian
Struktur resume jurnal berikutnya yaitu metode penelitian. Sesuai dengan namanya, bagian ini berisi cara membuat jurnal menjalankan penelitian tersebut, seperti cara mendapatkan data penelitian hingga cara menuliskan hasil penelitian.
5. Hasil penelitian
Bagian ini sangat penting dan harus tercantum dalam resume jurnal. Hasil penelitian harus ditulis sesuai dengan hasil penelitian yang tertera pada jurnal utama yang menjadi sumber. Penulis resume bisa menuliskan ide pokok, kalimat utama, maupun gagasan utama dari penelitian tersebut.
6. Kesimpulan
Cara membuat resume jurnal yang terakhir yaitu menuliskan kesimpulan dari isis jurnal tersebut. Kesimpulan berisi ringkasan dari hasil penelitian yang dihubungkan dengan rumusan masalah. Bagian ini ditulis dari yang paling umum sampai detail.
Contoh Resume Jurnal Penelitian
Berikut ini beberapa contoh resume jurnal Indonesia yang bisa menjadi referensi untuk Anda.
Contoh Resume Jurnal Penelitian 1
Judul |
Pengaruh Implementasi Pembelajaran Dengan Teknik Kuis Terhadap Prestasi Belajar Sejarah Dengan Kovariabel Motivasi Belajar Pada Siswa Sma |
||||
Jurnal |
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan |
||||
Volume & Halaman |
Volume 4 |
||||
Tahun |
2014 |
||||
Penulis |
Ida Bagus Natajaya |
Gde |
Parwita, Nyoman |
Dantes, I |
Nyoman |
Reviewer |
Rusdi |
||||
Tanggal |
10 September 2014 |
||||
Latar Belakang |
Sejarah adalah suatu studi yang berusaha mendapatkan pengertian tentang segala sesuatu yang telah terjadi pada masa lampau. Pengertian sejarah dengan pemahaman yang dikemukakan ini tentu memiliki makna sangat luas dan mendalam. Segala sesuatu yang telah terjadi pada masa lampau mengandung suatu makna apa yang telah dipikirkan, diucapkan dan dilaksanakan oleh pelaku sejarah pada masa lampau. E.H. Carr (dalam Sardiman, 2004:) menyatakan “(1)Sejarah dalam arti objektif adalah masa lampau manusia sebagai aktualitas, (2) sejarah dalam arti subjektif adalah sebuah konstruk atas masa lampau manusia, merupakan bangunan yang disusun sebagai ingatan, tafsiran, gambaran, cerita atau uraian tentang masa lampau itu, (3) sejarah adalah disiplin atau ilmu tentang masa lampau manusia. Sesungguhnya ada begitu banyak model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk membuat pembelajaran menjadi lebih menarik, namun kenyataan menunjukkan betapa seringnya guru terjebak dalam suatu proses pembelajaran yang monoton dan menjenuhkan, dimana guru sejarah hanya menyajikan fakta-fakta kering dengan materi angka tahun peristiwa kronologis dan nama tokoh belaka. Sejarah dengan ciri khas peristiwa yang telah terjadi, ini menuntut gaya penyajian tertentu, yaitu model penyajian pembelajaran sejarah dengan seni tersendiri, yang mampu menggugah kesadaran anak, sehingga mata pelajaran sejarah menjadi suatu yang diminati di kalangan siswa. Pembelajaran dengan teknik kuis adalah salah satu teknik yang sangat menarik untuk diterapkan. Dalam buku Kamus bahasa Indonesia, “kuis diartikan sebagai mengais – ngais” (Poerwadarminta, 1991: 533). Di dalam Kurikulum |
||||
|
2004, yang berbasis kompetensi dinyatakan: “kuis, bentuknya berupa isian singkat dan menanyakan hal – hal yang bersifat prinsip (Depdiknas,2002). Berangkat dari pengertian itu, metode pembelajaran dengan kuis adalah mengajak siswa untuk mengais – ngais atau mencari – cari sesuatu yang dikehendaki oleh guru sesuai dengan materi pelajaran yang diberikan. Dalam pelaksanaannya kuis akan membuat pembelajaran seperti sebuah permainan, namun sangat bermanfaat dalam menumbuhkan kreativitas siswa. Kuis bisa dilakukan untuk mengungkap kembali penguasaan pelajaran yang telah dipahami siswa, dan dapat pula sebagai alat membuka pengetahuan awal siswa yang dapat diteruskan pada pengetahuan baru lainnya melalui, huruf atau kata – kata yang disuguhkan. Daya tarik kuis adalah adanya rangsangan berfikir untuk menebak berdasarkan bantuan awal yang diberikan baik berupa huruf, kata, atau variasi lain yang dibuat. Pembelajaran dengan teknik kuis ini dalam penyajiannya memerlukan adanya alat bantu baik yang bersifat sederhana dengan menggunakan kertas putih besar (kertas manila ) yang telah diisi dengan kuis yang akan disajikan, atau yang lebih modern dengan pemanfaatan Komputer dan LCD projector yang dengan mudah dapat untuk menyajikan persiapan yang telah dibuat. Dengan banyaknya bantuan peralatan pembelajaran yang telah disampaikan oleh pemerintah kepada sekolah – sekolah dewasa ini, pemanfaatan perangkat komputer dan LCD projector sangat memungkinkan untuk dilaksanakan di tiap sekolah. Dengan teknik ini guru akan mudah melaksanakan pembelajaran di tiap kelas paralel, walaupun harus mengulang apa yang telah disampaikan sebelumnya tanpa perlu membikin persiapan ulang bahan yang telah diajarkan karena hal yang sudah diproses dapat dengan mudah dikembalikan seperti sebelumnya. |
||||
Rumusan Masalah |
Subjek penelitian ini adalah 451 keluarga Amerika Cina yang berada di California Utara berpartisipasi di penelitian masa sekarang. Remaja (53,8% perempuan) berusia rata-rata 13 tahun (SD = 0,73) pada gelombang pertama dan 17,05 tahun (SD = 0.80) pada gelombang kedua. Anak-anak remaja yang terutama (75%) kelahiran US. Kebanyakan orang tua (87% dari ayah, 90% dari ibu) yang kelahiran asing. Rata-rata usia pada saat imigrasi adalah 30,45 tahun (SD = 10.03) untuk ayah dan 28,30 tahun (SD = 8.80) untuk ibu. Lama waktu di AS rata-rata 17,46 tahun (SD = 9.73) untuk ayah dan 15,74 tahun (SD = 8.36) untuk para ibu. Mayoritas dari kedua ayah (63,1%) dan ibu (68,4%) melaporkan mencapai sekolah tinggi atau tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Kisaran pendapatan tahunan keluarga rata-rata adalah $30,001-$45,000, meskipun distribusi pendapatan ditunjukkan variabilitas yang cukup besar, dengan 13% melaporkan kurang dari $15.000 dan 6,2% melaporkan lebih dari $105.000. Sebagian besar remaja (85%) tinggal dengan kedua orang tua, dengan 10,7% hidup dengan hanya ibu mereka, 1,2% hidup |
||||
|
dengan hanya ayah mereka, dan remaja yang tersisa tinggal di konfigurasi struktur keluarga lainnya. |
||||
Metode Penelitian |
Penelitian ini tergolong jenis penelitian eksperimen dengan rancangan “post test only control group design”(Dantes, 2012:96) dengan desain menggunakan pembanding, pengelompokan secara random tanpa protes namun kedua kelompok telah disetarakan. Populasi adalah seluruh siswa kelas XII-IPB SMA Pariwisata – PGRI Dawan, Klungkung tahun 2013 / 2014, yang terdiri dari tiga rombel dengan jumlah 35 orang untuk masing-masing rombel. Setelah dilakukan uji kesetaraan kelas, diperoleh 3 pasangan kelas yang setara. Secara random terpilihlah pasangan XII IPB2- XII IPB3 sebagai sampel, dan secara random pula ditentukan kelas XII IPB2 sebagai kelompok eksperimen (yang mengikuti pembelajaran dengan teknik kuis), dan XII IPB3 sebagai kelompok kontrol (yang mengikuti pembelajaran dengan teknik konvensional). |
||||
Definisi Operasional Variabel Dependen ·
· |
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Adolescents’ cultural orientation (orientasi budaya remaja). Tsai dan Chentsova (Weaver & Kim, 2008) menyatakan bahwa mode diferensial dan tingkat akulturasi dapat mengakibatkan perbedaan orangtua dan anak dalam budaya orientasi, yang di diartikan sebagai sejauh mana individu dipengaruhi dan secara aktif terlibat dalam tradisi, norma, dan praktik budaya tertentu. Portes (Weaver & Kim, 2008) menjelaskan bahwa orang tua imigran dan anak-anak mereka baik pengalaman kekuatan asimilasi, anak-anak sering berasimilasi di tingkat yang lebih cepat dari orang tua mereka, hak ini disebut dengan disonan akulturasi. |
||||
Cara & Alat Mengukur Variabel Dependen ·
· |
Cara dan alat yang digunakan untuk mengukur variabel dependen yaitu: Cara yang digunakan untuk mengukur variabel dependen yaitu melakukan perekrutan untuk indikator remaja keturunan Cina- Amerika. Penelitian dibagi dua gelombang, gelombang pertama pada tahun 2002 dan gelombang kedua 2006. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner yang digunakan terdiri atas dua versi, yaitu versi bahasa Inggris dan versi bahasa China. |
||||
Definisi Operasional Variabel Independen · |
Variabel independen dalam penelitian ini adalah person centered approach. Pendekatan berpusat pada orang telah dianggap mampu keuntungan untuk meneliti tentang remaja dan keluarga (Bergman 2001; Mandara 2003). Aspek utama dari pendekatan berpusat pada orang adalah penekanan pada pemahaman terhadap individu secara keseluruhan, bukan pada karakteristik individu atau variabel itu sendiri. Kekuatan dari pendekatan berpusat pada orang adalah kemampuannya untuk mengakomodasi non-linearities dan interaksi yang tidak dapat dengan mudah terwakili dalam berpusat variabel model (Bergman, 2001). |
||||
Langkah-langkah Terapi |
Langkah-langkah yang digunakan dalam proses penelitian ini adalah:
|
||||
Hasil Penelitian |
Secara keseluruhan, hasil penelitian ini memberikan beberapa dukungan untuk gagasan bahwa disonansi generasi berhubungan dengan dukungan orangtua dan tingkat kebersamaan simtomatologi depresi. Secara umum, memiliki orangtua dengan profil bicultural tampaknya paling menguntungkan jika remaja sama memiliki profil bicultural. Hal yang perlu diperhatikan dalam penelitian ini bukan ibu atau ayah bicultural, melainkan kombinasi dari sebuah biculturally orangtua dan remaja. Konfigurasi ini mungkin optimal, karena melibatkan jarak minimal antara orangtua dan anak di kedua budaya China dan Amerika saat masih berada pada lingkungan keluarga yang memiliki aspek nilai-nilai budaya dan tradisi Cina serta sama dihargainya oleh orang tua dan anak. |
||||
Kekuatan Penelitian |
Kekuatan penelitian ini adalah alat yang digunakan dalam penelitian berupa kuesioner cukup mudah digunakan oleh subjek penelitian sehingga dalam pengambilan datanya tidak dibutuhkan waktu yang lama seperti pada metode kualitatif. |
||||
Kelemahan Penelitian |
Kelemahan penelitian ini adalah rentan waktu penelitian yang digunakan pada wave 1 ke wave 2 cukup jauh, yaitu 4 tahun sehingga subjek yang dapat ikut pada wave 2 hanya 80%. |
Contoh Resume Jurnal Penelitian 2
Judul |
Study of Medication Error in Hospitalised Patients in Tertiary Care Hospital Studi kesalahan pengobatan pada pasien rawat inap di Rumah sakit perawatan tersier |
Nama Jurnal |
Indian Journal of Pharmacy Practice |
Volume |
Volume 11 |
Tahun |
2018 |
Penulis |
Sandip Patel, Ashita Patel, Varsha Patel, Nilay Solanki |
Reviewer |
Siti Nur Haliza (1041711133) |
Tujuan Penelitian |
Penelitian ini bertujuan untuk mengkategorikan kesalahan pengobatan pada pasien dirawat di rumah sakit bedah dan kedokteran umum bangsal rumah sakit perawatan tersier. |
Pembahasan |
Dewan Koordinasi Nasional untuk Pelaporan Obat Kesalahan dan Pencegahan telah mendefinisikan kesalahan pengobatan sebagai “Setiap peristiwa yang dapat dihindari yang dapat menyebabkan atau menimbulkan atau membahayakan pasien sementara obat dalam kontrol dari perawatan kesehatan profesional, pasien dan konsumen ” Di India, 5,2 juta cedera setiap tahun telah dilaporkan karena kesalahan pengobatan dan efek samping sementara di AS 7000 kematian telah dilaporkan di rumah sakit per tahun karena kesalahan pengobatan. Kesalahan obat meningkatkan morbiditas, mortalitas, beban biaya, dan mengurangi confi dence pasien dalam sistem kesehatan. |
Metode dan Bahan |
Tempat penelitian di rumah sakit perawatan tersier terletak di Ahmedabad di Gujarat. Dilakukan dalam jangka waktu 8 bulan. Selama penelitian, catatan kasus pasien rawat inap ditinjau, yang mencakup sejarah kasus pasien, diagnosis, catatan penggunaan obat, catatan administrasi pengobatan, kemajuan grafik, |
|
pemeriksaan laboratorium. Informasi ini didokumentasikan dalam bentuk profil pasien. Semua kesalahan yang diamati didokumentasikan dan dianalisis untuk parameter berikut seperti usia dan jenis kelamin, diagnosis pasien, jumlah obat per resep, lama tinggal di rumah sakit, jenis kesalahan pengobatan, dan tingkat keparahan kesalahan dengan menggunakan NCCMERP indeks, interaksi obat dengan Medscape interaksi obat checker. Korelasi usia dibandingkan kesalahan, sejumlah obat terhadap kesalahan, lama tinggal dibandingkan kesalahan juga dianalisis. Rasionalitas resep dinilai dengan menggunakan kriteria Phadke. Berdasarkan kriteria Phadke, setiap resep dialokasikan 30 poin. Dari mana, resep penilaian antara 0-14 dikategorikan sebagai irasional, 15-24 semirational Sementara 25-30 dikategorikan sebagai rasional. |
Hasil |
Kelompok usia 41-60 years, 68 (34.69%)memiliki jumlah yang lebih tinggi dari keasahan pengobatan. Mayoritas kesalahan Obat diamati dengan rute IV (112; 57.14%) diikuti oleh rute oral (55; 28.06%). Mayoritas kesalahan pengobatan terjadi pada laki-laki (109; 55.61%) diikuti perempuan (87; 44.38%). Selain itu, sebagian besar kesalahan pengobatan adalah karena obat dari sistem kardiovaskular (23; 23.71%) diikuti oleh obat antibiotic (21; 21.64%) dan obat-obat gastrointestinal (29; 29.29%). Selama periode studi, jumlah 99 kasus dikumpulkan di ruang bedah dengan kesalahan pengobatan. Dari mereka 33 (16,83%) kasus ditemukan dalam operasi gastrointestinal, 32 (15,81%) bedah ortopedi, 12 (6.12%) operasi CVS, 12 (6.12%) operasi ginjal, 2 (1,02%) bedah dermatologi dan 8 ( 4,08%) operasi pernapasan. Jumlah kesalahan yang ditemukan adalah 196, di antaranya |
|
kesalahan resep (138; 70,40%) adalah jenis yang paling sering terjadi kesalahan, yang diikuti oleh kesalahan administrasi (58; 29,59%). Di antara resep kesalahan, kelalaian dosis obat (104; 53,61%) Sedangkan di antara kesalahan administrasi, kelalaian obat (55; 28,06%) dan waktu yang salah (3; 1,15%). Dari 196 kesalahan pengobatan yang diamati, 95 (48%) memiliki DDiS. Mayoritas DDiS adalah minor 37 (18,87%) diikuti dengan signifikan 30 (15,30%), sedangkan 28 (14,28%) DDiS serius. Rasionalitas resep dinilai menggunakan kriteria Phadke ini. Mayoritas resep (178; 41,68%) mencetak antara 15 sampai 24 poin, dan dikategorikan sebagai semirational sementara 135 (31,61%) resep mencetak antara 25 sampai 30 poin, sehingga dikategorikan sebagai rasional dan 96 (22,48%) resep mencetak antara 0 sampai 14 poin dikategorikan sebagai rasional. |
Kesimpulan |
Studi menyimpulkan bahwa insiden kesalahan keseluruhan obat ditemukan 45,90%. Jenis kesalahan peresepan lebih tinggi daripada kesalahan administrasi. Penelitian ini juga menunjukkan terjadinya kesalahan pengobatan pada setiap tahap penggunaan obat, bersama dengan resep semirational dan penilaian keparahan kesalahan pengobatan. Hasilnya dapat menjadi bukti yang lebih baik bahwa fakta apoteker klinis berdasarkan penghargaan dapat mencegah konsekuensi yang berkaitan dengan obat-obatan. |
Contoh Resume Jurnal Penelitian 3
Jurnal Teoretis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil
ISSN 0853-2982Vol. 20 No. 1 April 2013 hlm 39-46
Pengaruh F ine Aggregate Angularity dan Persentase Pasir Terhadap Permeabilitas Tanah Residual Tropis yang Dipadatkan
Erza Rismantojo
Kelompok Keahlian Geoteknik, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesa No.10, Bandung 40132, E-mail: [email protected]
Reza Ismaniar
Staf Ahli Geoteknik PT. Soilens, Jl. P.H. Hasan Mustafa No. 41, Bandung 40124, Indonesia, E-mail: [email protected]
LATAR BELAKANG
Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa campuran lempung dengan pasir alami dan campuran lempung dengan bola-bola keramik menghasilkan pengaruh yang cenderung berlawanan terhadap permeabilitas tanah campuran yang dihasilkan. Secara tidak langsung ada pengaruh dari bentuk dan kekasaran permukaan partikel agregat yang digunakan tetapi tidak ditetapkan suatu parameter untuk mewakili kondisi tersebut.Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti menggunakan parameter Fine Aggregate Angulariy(FAA) pasir untuk mempelajari pengaruh faktor bentuk dan kekasaran permukaan partikel pasir terhadap permeabilitas campuran tanah merah dan pasir.
METODOLOGI
Lokasi
Tanah residual tropis yang digunakan adalah tanah merah dari Jatigede, Jawa Barat. Tanah merah tersebut memiliki plasticity index 37,64%, liquid limit 91,82%,dan specific gravity 2,65. Hasil pengujian difraksi x-ray memperlihatkan bahwa kandungan mineral tanah merah didominasi oleh kaolinite. Pasir yang digunakan berasal dari Galunggung, Growong, dan Cimalaka juga dari Jawa Barat.Nilai FAA pasir-pasir ini diukur dengan alat yang didesain mengacu pada VTM-5.Nilai FAA masing-masing pasir Galunggung, Growong, dan Cimalaka adalah 47,67, 57,00, dan 62,89%.
Prosedur Pengujian
Pengujian permeabilitas mengacu pada BS 1377: Part 8:1990. Pertama-tama benda uji dijenuhkan dahulu dengan cara memberikan back pressure ke dalam benda uji. Untuk mencegah kerusakan benda selama penjenuhan maka dibuat perbedaan tekanan sekitar 0,1 kg/cm2 (9,8kPa) antara back pressure dan confining pressure. Benda uji kemudian dikonsolidasikan pada tiga tekanan efektif yang berbeda, σ’3 -yaitu 0,5, 1,5, dan 5,0kg/cm2(49,1, 147,2, dan 490,5kPa). Pengujian permeabilitas dilakukan pada masing-masing tiga tingkat tegangan efektif tersebut. Koefisien permeabilitas yang ditentukan adalah permeabilitas arah vertikal.
ANALISA DAN PEMBAHASAN
- Hubungan antara berat isi kering maksimum dan kadar air optimum hasil pemadatan standard proctor dengan nilai FAA
Hasil pemadatan memperlihatkan bahwa semakin banyak kandungan pasir yang digunakan semakin mudah tanah campuran ini untuk dipadatkan dan semakin kecil kadar air optimum untuk mencapai kepadatan maksimum tersebut. Terlihat ada hubungan yang relatif linear antara berat isi kering maksimum hasil pemadatan Standard Proctord engan nilai FAA komponen pasir tanah campuran sehingga parameter FAA dapat dianggap sebagai faktor yang signifikan untuk menjelaskan perilaku hasil pemadatan campuran tanah merah dan pasir.
- Hubungan antara permeabilitas dengan nilai FAA dan tegangan efektif
Pada tegangan efektif 0,5 dan 1.5kg/ cm2 (49,1 dan 147,2kPa), untuk ketiga nilai FAA,secara umum nilai koefisien permeabilitas vertikal meningkat seiring dengan meningkatnya kandungan pasir. Koefisien permeabilitas tertinggi dimiliki oleh campuran tanah dengan persentase pasir 60% dan nilai permeabilitas terendah untuk persentase pasir 20%.Pada kedua tegangan efektif tersebut tanah campuran dengan FAA pasir yang lebih besar cenderung memiliki koefisien permeabilitas yang lebih rendah.Tegangan efektif 0,5kg/cm2 (49,1kPa) tanah campuran dengan FAA 46,67% (Pasir Galunggung) memiliki harga koefisien permeabilitas yang besarnya sekitar dua kali dari koefisien permeabilitas tanah campuran dengan FAA 57,00% (Pasir Growong). Koefisien permeabilitas tanah campuran dengan FAA pasir 62,89% juga lebih kecil daripada tanah campuran dengan FAA 46,67% tetapi harganya lebih besar daripada tanah campuran dengan FAA 57,00% walaupun perbedaannya tidak terlalu signifikan.
Semakin besar persentase kandungan pasir semakin besar juga koefisien permeabilitas arah vertikalnya. Tanah campuran dengan FAA 46,67% memiliki koefisien permeabilitas yang lebih besar daripada tanah campuran dengan FAA 57,00 dan 62,89%. Seperti juga pada kondisi tegangan efektif 0,5 kg/cm2 tanah campuran dengan FAA pasir 62,89% memiliki koefisien permeabilitas yang lebih besar daripada tanah campuran dengan FAA 46,67% tetapi perbedaannya tidak terlalu signifikan.
Perilaku hubungan yang berbeda antara koefisien permeabilitas dan FAA diperlihatkan oleh tanah campuran yang diuji pada tegangan efektif 5,0 kg/cm2(490,5 kPa). Pada kondisi tegangan yang relatif tinggi ini koefisien permeabilitas tanah campuran dengan FAA terendah dan tertinggi (46,67 dan 62,89%) menjadi memiliki koefisien permeabilitas yang besarnya hampir sama dengan perbedaan yang tidak signifikan. Sedangkan permeabilitas tanah campuran dengan FAA 57,00% terlihat berbeda dan lebih besar dari kedua campuran lainnya. Pada tegangan sel efektif yang tinggi ini nilai permeabilitas ketiga campuran bervariasi antara 1 sampai 310-9m/detik dengan nilai maksimum dimiliki oleh tanah campuran dengan FAA 57%.
- Hubungan antara permeabilitas dengan persentase pasir.
Semakin besar persentase kandungan pasirnya semakin besar juga nilai permeabilitas vertikal tanah campurannya. Dari grafik terlihat penambahan persentase
pasir untuk semua variasi tegangan sel dan variasi nilai FAA meningkatkan permeabilitas campuran tanah.Pada umumnya nilai permeabilitas vertikal meningkat lebih signifikan pada saat persentase pasir bertambah dari 40 menjadi 60% dibandingkan pada saat pertambahan dari 20 menjadi 40%.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
- Berat isi kering maksimum dan kadar air optimum tanah hasil campuran tanah merah residual tropis dengan pasir yang dipadatkan dengan metode Standard Proctor tergantung pada parameter FAA pasir dan persentase kandungan pasir.
- Semakin besar nilai FAA pasir yang digunakan semakin kecil berat isi kering maksimum hasil pemadatan Standard Proctor.
- Semakin besar nilai FAA pasir yang digunakan semakin besar kadar air optimum yang diperlukan untuk mendapatkan berat isi kering maksimum hasil pemadatan Standard Proctor.
- Permeabilitas campuran tanah merah residual dengan pasir dipengaruhi oleh FAA pasir, persentase pasir yang digunakan, dan tegangan sel efektif.
- Semakin besar persentase pasir yang digunakan semakin besar nilai permeabilitas arah vertikal tanah hasil campuran antara tanah merah residual dan pasir yang dipadatkan pada kadar air optimum untuk mencapai berat kering maksimum pemadatan Standard Proctor.
- Penambahan persentase pasir untuk semua variasi tegangan sel dan variasi nilai FAA meningkatkan permeabilitas arah vertikal campuran tanah.
- Berdasarkan analisis statistik ANOVA pada tegangan sel efektif 1,5 dan 5,0kg/cm2 (147,2 dan 490,5 kPa) faktor persentase pasir memiliki pengaruh yang lebih signifikan terhadap permeabilitas tanah campuran dibandingkan dengan pengaruh yang diberikan oleh faktor FAA.
- Selain faktor FAA dan persentase pasir, faktor lain seperti kekerasan partikel atau ketahanan partikel terhadap kerusakan, terutama pada saat persiapan tanah campuran, juga mempengaruhi nilai permeabilitas tanah hasil campuran.
KOMENTAR MENGENAI ANALISA STATISTIK
Analisis statistik menggunakan metode ANOVA ( Analysis of Variance) dibuat untuk mengetahui, di antara faktor FAA dan persentase pasir, faktor yang paling mempengaruhi permeabilitas campuran tanah merah dengan pasir. Hipotesis H0, yaitu tidak ada pengaruh yang diakibatkan oleh faktor-faktor FAA dan persentase pasir terhadap permeabilitas, dapat ditolak jika harga significance α ≥ p-value. Untuk significance level α=0,05 hasil analisis ANOVA menunjukkan bahwa faktor-faktor FAA dan persentase pasir secara signifikan mempengaruhi permeabilitas tanah campuran. Hasil analisis metode ANOVA menunjukkan bahwa pengaruh faktor persentase pasir lebih dominan dibandingkan pengaruh faktor FAA.
Contoh Resume Jurnal Penelitian 4
Judul Jurnal: Pengendalian dan Manajemen Berkas Kantor Distrik
Judul: Kontrol dan Manajemen Rekaman
Volume: Volume. Nomor 4 6 2019
Tahun: 2019
Tambahkan penulis
Latar Belakang
Latar belakang jurnal-jurnal berikut ini didasarkan pada pengendalian dan pengelolaan catatan berbasis distrik. Karena hal ini terkait dengan beberapa regulasi yang diajukan baik secara teknis maupun secara umum. Dari segi pengelolaannya, ini bersifat teknis, berdasarkan pergantian Gubernur Nomor 1 Jawa Timur. Itu 453 pada tahun 2005.
Pembahasan penelitian ini adalah tentang penataan arsip Jawa Timur. Mengenai pengelolaan arsip umum, ada ketentuan dalam UU No. 1. 43 tahun. 2009. Undang-undang tersebut membahas tentang pedoman pengelolaan arsip.
Namun, meskipun sudah ada pedoman untuk mengaturnya, tidak begitu mudah untuk diterapkan dalam praktiknya. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman tentang tata cara pengelolaan di bidang kearsipan.
Pada saat yang sama, situasi ini terjadi di sebagian besar institusi di berbagai daerah di Indonesia, apalagi kejadian ini terjadi hampir di setiap jalan. Untuk itu, pada tahun 2019, pengelolaan dan pengendalian arsip kelurahan telah dilakukan investigasi sebagai berikut.
Tujuan Penulisan Jurnal
Tujuan dari publikasi ini adalah sebagai berikut:
Majalah berikut ini dirancang untuk memahami proses pengendalian dan pengelolaan file di Kantor Kecamatan Jawa Timur
Tujuan selanjutnya adalah untuk memahami pengendalian dan pengelolaan Kantor Kecamatan Jawa Timur.
Metode
Penulis menggunakan metode kualitatif untuk menganalisis peristiwa berikut. Metode kualitatif adalah metode yang menggunakan data berupa angka, teks, dan gambar.
Namun, meskipun data digunakan dalam bentuk digital, pendekatan berikut tetap akan dijelaskan dalam kata-kata penulis.
Hasil penelitian
Kesamaan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah pengendalian dan pengelolaan arsip di Jawa Timur, khususnya kelurahan, belum sepenuhnya dilaksanakan dengan benar. Karena banyak kendala, proses ini tidak berjalan dengan baik.
Kendala yang berbeda ini ditemukan di beberapa kontrol surat yang tidak digunakan. Selain itu, hal ini juga terkait dengan manajemen karyawan yang terbiasa melakukan banyak tugas dalam waktu yang bersamaan.
Karena para pegawai ini hanya memperhatikan reward yang mereka dapatkan, bukan hasil dari tugas yang mereka kerjakan.
Penulis juga melakukan kegiatan observasi terhadap pekerjaan penyortiran arsip, disini penulis menemukan banyak kekurangan dalam proses penyortiran arsip di beberapa kelurahan. Arsip-arsip tersebut banyak yang tidak tertata dari segi penempatannya, sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk menemukannya.
Pro dan kontra
Kelebihan dari penelitian yang telah dilakukan ini adalah dalam pengolahan data yang detail dan penggunaan teori yang lebih memadai. Meskipun kekurangannya adalah penulis telah melakukan beberapa analisis dan semangat untuk segera menyelesaikan proses penelitian.
Contoh Resume Jurnal Internasional
Yield and chemical composition of Citrus essential oils as affected by drying pretreatment of peels
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui pengaruh perlakuan pemanasan kulit jeruk untuk memperoleh hasil minyak esensial jeruk dan kandungan kimia di dalamnya. Genus citrus milik Rutaceae atau keluarga Rue, terdiri dari sekitar 140 genera dan 100 spesies.
Citrus juga dikenal sebagai dunia sebagai salah satu tanaman buah utama yang diproduksi di banyak negara dengan iklim tropis atau subtropis seperti Brazil, Pakistan, Amerika Serikat, Jepang, China, Meksiko dan negara-negara Mediterania. Minyak esensial kulit jeruk dilaporkan menjadi salah satu sumber yang kaya senya)a bio aktif yaitu kumarin, *la+onoid, karoten, terpene dan linalool.
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah C. Reticulata, C.sinensis, C.paradisi yang diperoleh dari kebun jeruk yang berada di Pakistan. Ketiga bahan ini diuji dalam proses kategori, satu bagian yang digunakan dalam masih keadaan segar, yang lain dikeringkan pada suhu kamar -0C/ dan bagian ketiga digunakan setelah pengeringan dalam oven pada suhu -4C/.
Metode yang digunakan adalah hydro (destilasi, kromatografi), gas (analisis spektrometri massa. Prinsip yang digunakan adalah apabila dua gas atau lebih atau uap yang tidak bereaksi secara kimia terhadap lainnya bercampur pada suhu yang konstan, maka tiap tiap gas memiliki tekanan sendiri sama dengan tekanan total sistem.
Hasil yang didapat pada penelitian ini adalah sebagian besar komponen kimia didalam kulit jeruk mengandung limonen, 24.1(31.1 (C. reticulata), 22.5(50.6 (C. sinensis) dan 0.5(2. (C. paradisii). asil sebagian besar komponen kimia termasuk limonen -pokok senya)a kimia yang terdeteksi/ dari uji penting minyak bervariasi secara signifikan -p70 terhadap pengeringan pera)atan dari spesie yang digunakan.