Bisnis.com, JAKARTA - Mungkin sebagian dari kita pernah melihat contoh surat kuasa. Perlu dipahami bahwa surat kuasa adalah dokumen yang dibuat untuk melimpahkan atau memberikan wewenang dari seseorang atau pejabat tertentu kepada orang atau pejabat lain yang diberi kepercayaan.
Pembuatan surat kuasa sebenarnya tidak sulit. Pada artikel ini akan kami terangkan cara membuat surat kuasa lengkap dengan contohnya. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
Cara Membuat Surat Kuasa
Pembuatan surat kuasa perlu memperhatikan pelimpahan wewenang, tujuan, isi, dan pihak-pihak yang terlibat. Tujuannya untuk menghindari terjadinya kesalahan dan penyalahgunaan surat tersebut. Adapun format surat kuasa yang perlu diperhatikan, seperti berikut:
1. Kepala surat atau kop surat
Kepala atau kop surat biasanya digunakan dalam surat kuasa yang dibuat oleh instansi atau lembaga resmi. Sementara itu, surat kuasa non formal atau pribadi tidak memerlukan kop surat.
Pada bagian ini terdapat informasi yang perlu dituliskan, seperti berikut:
- Nama instansi, lembaga, atau perusahaan.
- Alamat lengkap.
- Nomor kotak pos.
- Kode pos.
- Email.
- Telepon dan fax.
- Logo
2. Nomor surat
Surat kuasa resmi atau formal yang dibuat oleh instansi, lembaga, atau perusahaan harus mencantumkan nomor surat sesuai dengan data administrasi pembuat surat tersebut. sedangkan kop surat non formal tidak harus mencantumkan nomor surat.
Baca Juga
3. Pemberian kuasa
Pada bagian ini, harus diterangkan siapa yang menjadi pemberi kuasa dan hal maupun kewajibannya. Bagian ini juga menyebutkan bahwa pemberi kuasa menyerahkan kuasa, hak, atau wewenang kepada penerima kuasa. Tak hanya itu, bagian ini juga menerangkan persetujuan pemberi kuasa untuk memberikan kuasanya kepada penerima kuasa yang ditunjuknya.
4. Identitas pemberi kuasa
Setelah menerangkan tugas, hak, dan kewajiban pemberi kuasa. tuliskan juga identitas lengkap dari pemberi kuasa. Identitas harus dibuat lengkap, jelas, dan asli.
5. Penerima kuasa
Bagian ini sama seperti pemberian kuasa yang menerangkan penerima kuasa lengkap dengan hak dan kewajibannya. Bagian ini juga menerangkan bahwa penerima kuasa bersedia menerima kuasa, hal, maupun wewenang dari pemberi kuasa.
6. Identitas penerima kuasa
Selain mencantumkan identitas pemberi kuasa, dalam surat kuasa juga harus terdapat identitas penerima kuasa dengan jelas dan asli.
7. Isi surat kuasa
Bagian ini sangat penting karena berisi keterangan seputar hal yang dikuasakan. Bagian isi harus dibuat lengkap dan jelas agar bisa dipahami semua pihak.
8. Waktu pelaksanaan pemberian kuasa
Bagian ini juga sangat penting karena menerangkan waktu pemberian kuasa hingga masa berakhirnya kuasa tersebut. Bagian ini bertujuan untuk memberikan tahukan penerima maupun pihak ketiga yang berkaitan dengan kuasa tersebut.
9. Tanda tangan
Tanda tangan diperlukan untuk membuktikan bahwa surat kuasa tersebut resmi. Sebaiknya tanda tangan dilakukan di atas materai agar lebih kuat. Selain itu, sebaiknya proses penandatanganan disaksikan oleh saksi atau pihak ketiga.
10. Penutup
Pada bagian ini berisi pernyataan tentang kesepakatan pemberi dan penerima kuasa.
Itulah cara membuat dan format surat kuasa yang bisa menjadi referensi. Meskipun demikian, format surat kuasa bisa berbeda-beda disesuaikan dengan kebutuhan maupun instansi pembuat surat tersebut.
Contoh Surat Kuasa
Setelah memahami bagian-bagian surat kuasa, berikut ini beberapa contoh surat kuasa yang dikutip dari berbagai sumber.
a. Contoh Surat Kuasa 1