Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kanselir Jerman Olaf Scholz Prihatin atas Kerusuhan di Prancis

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengungkapkan keprihatinannya terhadap kerusuhan yang terjadi di Prancis.
Seorang petugas polisi Prancis berjaga di samping kendaraan yang dibakar pada malam bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi, menyusul kematian seorang remaja berusia 17 tahun yang dibunuh oleh seorang petugas polisi Prancis saat pemberhentian lalu lintas, di Nanterre, pinggiran Paris, Prancis, 1 Juli 2023. REUTERS/Yves Herman
Seorang petugas polisi Prancis berjaga di samping kendaraan yang dibakar pada malam bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi, menyusul kematian seorang remaja berusia 17 tahun yang dibunuh oleh seorang petugas polisi Prancis saat pemberhentian lalu lintas, di Nanterre, pinggiran Paris, Prancis, 1 Juli 2023. REUTERS/Yves Herman

Bisnis.com, JAKARTA - Kanselir Jerman Olaf Scholz mengungkapkan keprihatinannya terhadap situasi Prancis usai pecahnya kerusuhan akibat penembakan terhadap seorang warga oleh oknum kepolisian.

Mengutip Reuters, Senin (3/7/2023) diketahui bahwa Presiden Prancis Emmanuel Macron menunda kunjungannya ke Jerman karena kekacauan yang terjadi di jalanan Prancis.

Kekacauan tersebut terjadi setelah terjadinya penembakan oleh polisi, terhadap seorang remaja keturunan Afrika Utara.

Scholz sendiri mengatakan walaupun ia mengamati dengan kekhawatiran, Scholz yakin bahwa Macron akan berhasil untuk menenangkan situasi. 

"Saya tidak berharap bahwa Prancis akan menjadi tidak stabil, meskipun tentu saja gambar-gambar (situasi) tersebut sangat mengganggu," katanya.

Sebagaimana diketahui, menurut Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin, sebanyak 45.000 polisi dikerahkan lagi pada Minggu malam (2/7) untuk mencegah perusuh membakar mobil, menjarah toko dan menargetkan balai kota dan kantor polisi.

Ketegangan akibat kerusuhan di berbagai wilayah di Prancis mulai mereda. Namun, ratusan toko, supermarket, hingga bank di Prancis diserang dan dijarah oleh massa yang mengamuk kepada polisi. 

Mengutip Bloomberg pada Senin (3/7/2023), Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire mengatakan bahwa sekitar 10 pusat perbelanjaan, lebih dari 200 supermarket, 250 toko tembakau, dan 250 gerai bank telah diserang atau dijarah pada malam sebelumnya. 

Sebagai catatan, gerai bank yang dimaksud adalah cabang bank, ATM, agen bank ataupun toko retail yang memiliki layanan perbankan di dalamnya. 

“Semua jenis bisnis telah menjadi sasaran, terutama yang memiliki barang dagangan berharga,” kata kepala Kamar Dagang Aix Marseille Provence, Jean-Luc Chauvin.

Tak hanya itu, perusahaan asuransi dalam perkiraannya pertama kali mengatakan bahwa kerugian yang ditimbulkan mencapai US$109 juta atau setara Rp1,3 triliun. Jumlah tersebut diperkirakan akan pasti meningkat.

Di sisi lain, Label fesyen LVMH Celine membatalkan peragaan busana pria yang dijadwalkan pada Minggu (2/6/2023) di Paris. Sebagaimana diketahui, salah satu member BTS, boyband asal Korea Selatan, yakni V ikut dalam acara tersebut.

Presiden Prancis Emmanuel Macron telah mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Elisabeth Borne dan menteri lainnya pada Minggu malam (2/6/2023) untuk membahas situasi tersebut.

Di tengah kehadiran polisi yang besar di seluruh negeri, sekitar 719 orang ditangkap dalam semalam, turun dari 1.300 orang pada malam sebelumnya, menurut pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper