Bisnis.com, JAKARTA - Penduduk dan penjabat setempat mengatakan bahwa militer Israel telah melancarkan serangan udara di kota Jenin Tepi Barat yang diduduki.
Militer Israel kemudian melakukan serangan dengan melibatkan rudal yang ditembakkan dari udara dan menewaskan sedikitnya 3 warga Palestina.
Penduduk setempat mengatakan setidaknya 10 serangan udara Israel menghantam gedung-gedung di Jenin pada Senin (3/7/2023) pagi.
Direktur Bulan Sabit Merah Palestina Mahmoud al-Saadi di Jenin menyatakan bahwa serangan itu menyebabkan asap mengepul dari reruntuhan, dan melaporkan konvoi kendaraan lapis baja Israel bergerak menuju kamp pengungsi.
“Ada pengeboman dari udara dan invasi dari darat. Beberapa rumah dan situs telah dibom asap mengepul dari mana-mana," katanya, seperti dilansir dari Aljazeera, pada Senin (3/7/2023).
Kementerian Kesehatan Palestina juga melaporkan bahwa serangan itu menewaskan sedikitnya 3 orang dan melukai 13 lainnya, beberapa di antaranya berada dalam kondisi kritis.
Baca Juga
"Apa yang terjadi di kamp pengungsi adalah perang nyata. Ada serangan dari langit yang menargetkan kamp, setiap kali kami mengendarai sekitar 5 hingga 7 ambulans dan kami kembali dengan orang-orang yang terluka," kata sopir ambulans Palestina, Khaled Alahmad.
Menurut pejabat dalam insiden terpisah, seorang warga Palestina berusia 21 tahun tewas oleh tembakan Israel di dekat kota Ramallah di Tepi Barat.
Serangan terjadi di tengah meningkatnya kekerasan di Tepi Barat, termasuk serangan pesawat tak berawak (drone) Israel pertama di daerah itu sejak 2006, peningkatan serangan militer di Jenin dan Wilayah Palestina utara, serta serangan pemukim di desa-desa Palestina.
Sementara itu, setidaknya 1 orang Palestina ditembak mati ketika pemukim Israel menyerbu Trumus Ayya dan membakar puluhan mobil dan rumah, pada 20 Juni 2023.
Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menyerang "pusat operasi gabungan", yang berfungsi sebagai pusat komando Brigade Jenin, sebuah unit yang terdiri dari pejuang dari berbagai kelompok bersenjata Palestina, pada Senin (3/7/2023).
