Bisnis.com, JAKARTA – Analis militer dari Inggris Sean Bell menjelaskan pengaruh dan dampak yang terjadi dari percobaan pemberontakan yang dilakukan oleh pimpinan tentara bayaran Grup Wagner Yevgeny Prigozhin terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dilansir dari SkyNews, Sabtu (1/7/2023), Putin memiliki kendali atas oligarki Rusia, karena memiliki pengaruh atas kontrak yang mereka andalkan untuk menambah kekayaan, sehingga menciptakan budaya ketergantungan dan meminimalkan risiko pemberontakan apa pun.
Tidak mengherankan jika Putin marah, karena salah satu temannya yang dipercaya ingin melakukan upaya kudeta dan menggambarkannya sebagai pengkhianatan. Prioritas nomor satu Putin sekarang adalah mempertahankan kekuasaannya.
Setelah dikhianati, sebagian besar analis akan mengharapkan Putin membalas dendam secara terbuka untuk mencegah tantangan lain terhadap kekuasaannya.
Terlepas dari kemarahan Putin atas pengkhianatan Prigozhin yang nyata, Rusia membutuhkan dukungan militer bayaran untuk memberikan kesuksesan medan perang di Ukraina.
Grup Wagner merebut Bakhmut untuk memberikan kesuksesan militer Rusia yang langka, Prigozhin mengklaim para pejuangnya adalah tentara terbaik di dunia.
Putin tidak dapat membiarkan para pejuangnya yang paling berpengalaman pergi begitu saja dari perang Ukraina, jadi menawarkan tiga pilihan kepada tentara bayaran Wagner, yaitu: pertama, bergabung dengan Angkatan Darat Rusia paling lambat 1 Juli (yang berisiko menimbulkan perang saudara, seperti yang terjadi di Sudan baru-baru ini),
Kedua, pulang dan kehilangan pengalaman dan keahlian. Ketiga, bergabung dengan Prigozhin di Belarusia.