2. Olive Group
Terbentuk pada tahun 2001, Olive Group melakukan personalisasi dalam melindungi perusahaan minyak dari pelaku bom bunuh diri dan penyerang di Irak sejak tahun 2003.
Berdasarkan informasi Pasukan Khusus Inggris, Olive Group sebagian besar merekrut staf mereka dari mantan SAS (Special Air Service) tim dan dilaporkan mempekerjakan mereka dengan gaji tinggi.
Diinisiasi oleh Harry Legge-Burke, mantan penjaga Welsh, adalah anggota dari Asosiasi Operasi Perdamaian Internasional, Asosiasi Perusahaan Keamanan Swasta Inggris dan Asosiasi Perusahaan Keamanan Swasta Irak.
3. Academi
Sebelumnya dikenal sebagai Blackwater, Academi dibentuk pada tahun 1996 oleh mantan perwira AS Navy SEAL Erik Prince.
Nama grup militer swasta AS ini telah diganti dua kali -- Xe Services pada 2009 dan Academi pada 2011. Pada 2014, Academi bergabung dengan Triple Canopy untuk membentuk Constellis Holdings setelah diakuisisi oleh sekelompok investor swasta.
Blackwater paling dikenal karena kemasyhurannya yang melibatkan pembunuhan 17 warga Irak dalam pembantaian Nisour Square di Baghdad.
Baca Juga
Selain itu, kelompok yang memiliki 20.000 tentara dan basis di Carolina Utara itu juga terlibat dalam beberapa kontroversi lain yang melibatkan pelanggaran hak asasi manusia.
4. G4S
G4S adalah grup militer swasta terbesar di dunia, yang memiliki sekitar 6.20.000 karyawan. Perusahaan militer swasta ini telah melakukan operasi di lebih dari 120 negara dan tiga kali lebih besar dari Angkatan Darat Inggris.
Adapun keahliannya adalah memberikan dukungan rutin untuk keamanan bandara, patroli malam hari, dan sebagainya dan tidak melibatkan pertempuran berat.
Menurut sebuah laporan di Business Insider, pada tahun 2008, G4S mengakuisisi Armorgroup, yang memiliki 9.000 tentara penjaga yang melindungi sekitar sepertiga dari semua konvoi pasokan non-militer di Irak.
5. Erinys
Einys adalah perusahaan swasta yang berbasis di Inggris Raya dan telah beroperasi sejak awal Perang Irak.
Salah satu tugas utama perusahaan tersebut adalah menjaga jalur pipa minyak dan aset energi di lebih dari 280 negara secara global, terutama di Irak pascaperang.
Perusahaan ini tak lepas dari kontroversi seperti dituduh membunuh seorang tentara Amerika dan menyiksa tahanan dalam tahanan.
Grup ini juga mempertahankan keberadaannya di Afrika, di mana secara tradisional memfokuskan operasinya.