Bisnis.com, SOLO - Pemimpin Wagner, Yevgeny Prigozhin, minta maaf kepada Vladimir Putin setelah pemberontakan yang dirinya lakukan gagal total.
Meski demikian, permintaan maaf Prigozhin belum mendapatkan tanggapan serius dari pemimpin Rusia tersebut.
Menurut situs berita Meduza, pemimpin Wagner tersebut menyadari jika pemberontakan yang dirinya lakukan telah kelewat batas.
Namun tampaknya, apa yang dilakukan oleh Wagner telah benar-benar membuat Putin kesal.
Setelah pasukan Prigozhin menguasai kota Rostov-on-Don di Rusia selatan pada hari Sabtu, Putin mencap para pemberontak sebagai pengkhianat.
Orang No.1 Rusia tersebut juga menyuruh mereka untuk menyerah dan bersumpah akan memberikan hukuman yang setimpal.
Baca Juga
Menurut sumber di dekat Kremlin, Prigozhin kemudian mencoba menelepon Putin, tetapi presiden tidak mau berbicara dengannya.
Saat ini, Yevgeny Prigozhin tengah berada di Belarusia untuk mengasingkan diri.
Namun laporan menegaskan jika pria yang dijuluki koko Putin itu merasa bersalah dengan manuver yang telah dilakukan.
Prigozhin mulanya dikenal sebagai pengusaha restoran biasa sehingga mendapat julukan "Koki Putin".
Tapi tak lama kemudian, ditemukan fakta bahwa nama Prigozhin tertaut dengan sebuah perusahaan militer swasta bayangan yang dikenal dengan nama Wagner.
Wagner merupakan sebuah nama unit tentara bayaran Rusia. Unit ini dikenal sadis dan tidak berperikemanusiaan.
Hal tersebut lantaran anggota Wagner sejatinya adalah narapidana kelas kakap yang "diampuni" Vladimir Putin asal mau membantu militer Rusia di medang perang.
Setelah satu dekade menjadi sekutu Putin, entah dasar apa mereka melakukan pemberontakan dengan mengepung Moscow beberapa waktu lalu.