Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Macron Sebut Aksi Wagner Benarkan Dukungan Barat ke Ukraina

Emmanuel Macron mengatakan bahwa upaya pemberontakan bersenjata di Rusia membenarkan dukungan Barat untuk Ukraina. 
Presiden Prancis Emmanuel Macron berbicara selama KTT Komunitas Politik Eropa di Moldova pada 1 Juni/Bloomberg
Presiden Prancis Emmanuel Macron berbicara selama KTT Komunitas Politik Eropa di Moldova pada 1 Juni/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa upaya pemberontakan bersenjata di Rusia membenarkan dukungan Barat untuk Ukraina. 

Macron menyampaikannya dalam wawancara dengan harian La Provence mengomentari situasi di sekitar PMC Wagner, pada Minggu (25/6/2023). 

"Perkembangan ini membuat kami benar-benar waspada dan sepenuhnya membenarkan dukungan yang kami berikan kepada Ukraina dalam perlawanan mereka," katanya, seperti dilansir dari TASS, pada Senin (26/6/2023). 

Menurut Macron, situasi yang masih berlangsung ini mengungkapkan adanya celah yang ada di kubu Rusia, kerapuhan tentaranya dan pasukan pendukungnya, seperti Grup Wagner.

Beberapa rekaman audio diunggah di saluran Telegram pendiri PMC Wagner Yevgeny Prigozhin, pada 23 Juni 2023.

Secara khusus, dia mengklaim bahwa unitnya diduga diserang dan menyalahkan pimpinan militer negara tersebut. 

Sehubungan dengan itu, Layanan Keamanan Federal (FSB) membuka kasus pidana atas seruan pemberontakan bersenjata.

Kementerian Pertahanan Rusia menolak klaim tentang dugaan serangan di kamp belakang PMC Wagner. 

Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pidatonya kepada bangsa menggambarkan tindakan PMC Wagner sebagai bentuk pemberontakan dan pengkhianatan bersenjata.

Sementara itu, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko berkoordinasi dengan Putin, mengadakan pembicaraan dengan Prigozhin, yang menghasilkan rencana de-eskalasi. 

Belakangan, Prigozhin mengatakan bahwa PMC Wagner menghentikan perjalanannya ke Moskow untuk kembali ke kamp-nya.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa kasus pidana terhadap pemimpin Wagner akan dibatalkan, sedangkan Prigozhin sendiri akan pergi ke Belarusia. 

Selain itu, otoritas Rusia berjanji untuk tidak menuntut pasukan PMC Wagner yang ikut serta dalam pemberontakan karena kemampuan tempur mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper