Bisnis.com, JAKARTA – Drone menjadi salah satu perangkat penting dalam pertahanan militer. Beberapa negara saat ini telah mengembangkan dan menggunakan drone untuk pertahanan militer.
Melansir Reuters, Rabu (21/6/2023), ibu kota Ukraina Kyiv sedang dalam negosiasi dengan perusahaan manufaktur senjata di negara-negara Barat untuk mendorong produksi senjata, termasuk drone.
Selain itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin juga dikabarkan berencana meningkatkan produksi drone. Dia disebut akan menggelontorkan investasi 10 miliar poundsterling atau setara Rp183 triliun untuk memproduksi drone.
Di samping itu, melansir BBC News, Rusia dikabarkan menerbangkan 35 drone di langit Ukraina pada Selasa (20/6/2023) yang langsung dilumpuhkan oleh angkatan udara Ukraina.
Selain oleh Rusia dan Ukraina, drone sudah lama dimanfaatkan dalam perang. Drone dalam dunia militer dimanfaatkan untuk melihat posisi musuh, mengarahkan tembakan artileri, dan bahkan meluncurkan rudal.
Berikut ini fakta-fakta seputar drone dalam dunia militer:
1. Juga dikenal dengan nama UAV
Sejak awal dirancang untuk kepentingan perang dunia pertama, drone dikenal sebagai unmanned Aerial vehicles (UAV) yang berarti pesawat tanpa awak.
Baca Juga
Istilah drone baru dikenal setelah Inggris meluncurkan pesawat yang dikendalikan oleh radio yang ditujukan untuk kepentingan latihan. Model pesawat ini bernama DH.82B Queen Bee.
Istilah drone yang berarti ‘dengungan’ digunakan sebab pesawat ini mengeluarkan bunyi dengungan berisik seperti lebah.
2. Pertama kali menjadi senjata dalam Perang Vietnam
Drone pengintai dikerahkan dalam jumlah besar pertama kali pada Perang Vietnam. Selama periode perang ini, drone semakin dikembangkan dengan fungsi yang meningkat.
Drone memiliki peran baru, yakni sebagai umpan dalam perang, meluncurkan misil ke sasaran tetap, juga menjatuhkan selebaran yang menyerang secara psikologis.
3. Etika penggunaannya dipertanyakan
Seiring berkembangnya zaman, pemanfaatan drone semakin beragam. Di luar kebutuhan militer, drone juga berguna untuk memantau perubahan iklim, pencarian pasca bencana, bahkan juga fotografi, syuting, dan pengantaran barang.
Namun, mobilisasi drone yang memungkinkan pengendalian jarak jauh membuat etika penggunaannya dipertanyakan. Amerika Serikat meningkatkan penggunaan drone sejak serangan teroris 9/11.
Drone digunakan untuk mengawasi kawasan yang tidak bisa dilalui pasukan tentara. Namun selain sebagai pengawas, drone juga diduga membunuh tersangka militan.