Bisnis.com, JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menegaskan partai politik (parpol) yang ingin bergabung ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) harus menerima paket duet Prabowo Subianto-Cak Imin sebagai calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres).
KKIR merupakan koalisi yang dibentuk oleh Partai Gerindra dan PKB sejak Agustus 2024. Partai Golkar sendiri sedang menjajaki kemungkinan bergabung ke KKIR.
Namun, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menegaskan partainya ingin agar ketua umumnya, Airlangga Hartarto, maju pada Pilpres 2024.
"Ya kami tetap, Golkar berjalan sesuai dengan apa yang kita rencanakan dan Partai Golkar sampai saat ini belum berubah dari keputusan munas 2017 dan rapimnas 2021 lalu, Airlangga sebagai calon presiden dari Partai Golkar," ujar di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (20/6/2023).
Dia mengaku tak tahu apabila PKB ingin ketua umumnya, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, menjadi pendamping Prabowo pada Pilpres 2024. Golkar, lanjutnya, fokus ingin mewujudkan amanat rapimnas dan munas partai.
Di samping itu, Lodewijk berpendapat hubungan antara Partai Golkar dan PKB terus berjalan baik. Menurutnya, Golkar terus berkomunikasi dengan PKB maupun partai politik lainnya.
Baca Juga
"Komunikasi kan makin intens antara pimpinan partai politik. Ya itulah yang dilakukan sekarang," jelas Wakil Ketua DPR ini.
Lodewijk pun meminta masyarakat bersabar. Jika waktunya tepat maka pengumuman capres-cawapres akan segera disampaikan.
"Jadi kita tunggu aja tanggal mainnya gimana ya, tentang masalah pencapresan," ucapnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyadari Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) sedang menjajaki kemungkinan bergabung ke KKIR.
Meski demikian, Jazilul menyatakan jika Golkar dan PAN memang berniat masuk maka harus menerima perkembangan yang sudah berlangsung di KKIR, seperti pembahasan capres dan cawapres.
"[KKIR] sudah ada pengantinnya ini, tinggal terusin saja [kalau mau gabung]. Ya gitulah kira-kira," ujar Jazilul di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Senin (19/6/2023).
Dia mengatakan, pembahasan capres-cawapres di KKIR sudah berlangsung lama. Jazilul pun tak setuju apabila ada tawaran untuk membahas capres-cawapres mulai dari nol apabila Golkar atau PAN bergabung ke KKIR.
"Kalau ibarat-ibarat ya jauh, namanya ibarat. Ibarat masih jauh, kalau sekarang sudah dekat. Jangan bicara ibarat-ibarat," jelas Wakil Ketua MPR ini.