Bisnis.com, JAKARTA - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Golkar pada Minggu (4/6/2023) menyuguhkan komitmen hingga strategi untuk menyukseskan serta memenangi Pemilu 2024.
Sebagai partai koalisi Pemerintah, Golkar berkomitmen untuk menyukseskan pesta demokrasi 5 tahunan mendatang dengan mendukung penuh penerapan sistem proporsional tertutup.
Partai berlogo pohon beringin ini juga sepakat memberikan mandat kepada ketua umum untuk menentukan sosok bakal calon presiden (bacapres) di Pilpres 2024.
Berikut ini adalah rangkuman hasil Rakernas Partai Golkar:
1. Airlangga Dimandati Tentukan Bacapres Golkar
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyatakan hasil Rakernas Partai Golkar memberi mandat kepada ketua umum, untuk menentukan calon presiden dan calon wakil presiden pada Pemilu 2024.
"Untuk pemilihan presiden memberikan mandat kepada ketua umum menetapkan capres dan cawapres dan koalisi bersama Partai Golkar," katanya di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Minggu (4/6/2023), dilansir dari Antara.
Namun, saat ini Airlangga belum memberikan kisi-kisi siapa sosok yang layak diusung Golkar sebagai bacapres.
Baca Juga
Diberitakan sebelumnya, berbagai lobi politik dilakukan oleh parpol yang telah mendeklarasikan bacapresnya.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mengusung Prabowo Subianto di Pemilu 2024 sebagai bacapres berharap bisa menggandeng Golkar masuk dalam koalisinya.
"Iya tentu kita ingin tiga kekuatan ini menyatu, Gerindra, PKB, Golkar. Nah ini akan terus pada akhirnya kita buka,” kata Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Kamis (11/5/2023).
2. Golkar Dukung Sistem Pemilu Proporsional Terbuka
Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto menegaskan bahwa partainya mendukung penuh penyelenggaraan sistem pemilu proporsional terbuka.
"Pemain yang kami siapkan bermain untuk terbuka. Karena kalau pemain tertutup yang kita siapkan bendera saya,” ujar Airlangga di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Minggu (4/6/2023).
Bahkan, Golkar sudah menggandeng delapan parpol lainnya untuk mengawal sistem pemilu tidak berubah menjadi proporsional tertutup.
Diketahui, dunia politik Tanah Air belakangan digemparkan dengan isu Mahkamah Konstitusi (MK) akan mengabulkan gugatan yang isinya mengubah sistem pemilu dari proporsional terbuka menjadi tertutup.
Meskipun demikian, isu tersebut telah disanggah oleh MK dan pemerintah yang menyebut belum ada keputusan apapun yang diambil.
3. Tugas Ridwan Kamil
Dalam pidato di Rakornas, Ketum Golkar Airlangga Hartarto memberikan mandat kepada Ridwan Kamil untuk memastikan kemenangan partai di Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta.
"Tugasnya cuman 1 menangkan Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta,”ujar Airlangga.
Sementara itu, sisa provinsi lainnya akan ditangani oleh partai Golkar.
Gubernur Jawa Barat tersebut sebelumnya juga telah mengungkapkan optimismenya mendongkrak elektabilitas Golkar, salah satunya lewat sosial media.
Sebagai informasi, Kang Emil memiliki pengikut di Instagram sebanyak 19,7 juta, Twitter 5,4 juta, Facebook 3,8 juta, dan TikTok 1,5 juta.
"Followers saya 30 juta. Itu saja sudah jadi modal. Saya posting sehari sekali atau dua hari sekali tentang Golkar adalah yang nyangkut-nyangkut kan," ujar Kang Emil saat ditemui di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Rabu (18/1/2023).
4. Golkar Partai Tanpa Mahar
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ridwan Kamil menegaskan partai dipimpin Airlangga Hartarto itu, merupakan partai tanpa mahar politik.
”Pesan tersirat dari Ketua Umum Airlangga Hartarto yang menguatkan lagi bahwa Golkar itu partai tengah dan juga partai tanpa mahar,” katanya usai mengikuti rapat kerja nasional (Rakernas) di DPP Golkar, Jakarta, Minggu, dilansir dari Antara.
Dia menyatakan seorang pemimpin tidak boleh melakukan upaya-upaya untuk membeli kecintaan rakyat.
”Karena menjadi pemimpin itu jangan dimulai dari niat membeli kecintaan rakyat, membeli kepercayaan rakyat,” ujarnya..
Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, mengungkapkan hal itu menjadi salah satu alasan untuk memutuskan bergabung dengan Partai Golkar.
Dia menjadi bagian keluarga besar partai berlambang pohon beringin itu tanpa mahar apapun. Menurut dia, proses politik yang dimulai dengan praktik mahar politik bakal menjadi beban.
Sementara itu, Airlangga Hartarto menegaskan komitmen untuk menolak praktek mahar politik’. Airlangga tegas menyatakan bahwa partai yang dia pimpin adalah partai yang inklusif dan terbuka bagi siapa saja.
"Saya buktikan ini, seorang gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pun bisa bergabung dengan Partai Golkar tidak pakai mahar politik,” kata Airlangga dalam sambutan pembukaan Rakernas.