Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gerindra dan Golkar Sepakat Jokowi Harus Cawe-cawe pada Pilpres 2024

Partai Gerindra dan Partai Golkar sepakat Jokowi harus cawe-cawe atau terlibat langsung dalam Pilpres 2024.
Presiden Jokowi memberikan pidato saat pembukaan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia 2023./ Dok Bank Indonesia
Presiden Jokowi memberikan pidato saat pembukaan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia 2023./ Dok Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Partai Gerindra dan Partai Golkar sepakat agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus cawe-cawe atau terlibat langsung dalam penyelenggaraan pemilihan presiden alias Pilpres 2024.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman merasa pernyataan Jokowi tepat soal dirinya harus cawe-cawe demi kepentingan negara. Bagaimanapun, lanjutnya, Jokowi ingin hasil kinerjanya berlanjut setelah 2024.

"Kan Jokowi sudah bekerja sangat baik, 10 tahun. Beliau ingin capaiannya selama 10 tahun terus berlanjut. Beliau punya aspirasi dan hak politik yang disebut cawe-cawe tadi," ujar Habiburokhman di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (30/5/2023).

Meski demikian, dia mengatakan cawe-cawe Jokowi harus tetap dalam koridor aturan yang berlaku. Menurutnya, Jokowi harus tetap ditegur apabila melewati batas.

"Kalau sampai mengintervensi, tentu ada batasannya, bisa dilaporkan ke Bawaslu. Aturan ada, institusi penegakkan hukum ada. Apalagi yang kita khawatirkan?" jelas anggota Komisi III DPR ini.

Sejalan, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung menilai Jokowi memang harus ikut cawe-cawe pada Pilpres 2024 untuk kepentingan bangsa dan negara. Doli mengatakan, masih banyak program presiden yang belum selesai.

"Tentu Pak jokowi punya kepentingan untuk penerus kepresiden berikutnya itu melanjutkan hal-hal baik yang belum tuntas gitu. Saya kira konteks cawe-cawe dalam konteks itu. Menurut saya enggak ada masalah," ungkap Doli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (30/5/2023).

Dia tetap yakin orang nomor satu di Indonesia itu akan tetap mengikuti aturan kepemiluan yang berlaku.

"Saya kira kalau pun misalnya Pak Jokowi kan bukan ketum parpol, tentu saya kira keterlibatannya pasti keterlibatan secara profesional," ucap Ketua Komisi II DPR itu.

Sebelumnya, Jokowi menegaskan sikapnya sebagai Kepala Negara di tengah dinamika politik menjelang Pemilu 2024.

Secara tegas, Presiden mengatakan dirinya akan dan harus 'cawe-cawe' untuk kepentingan nasional dan kepentingan negara.

“Saya enggak akan netral. Untuk negara ini, saya perlu cawe-cawe,” tegas Jokowi kepada pemimpin redaksi sejumlah media massa dan content creator di Istana Negara, Senin (29/5/2023) sore.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper